BerandaBerita Komsos50 Tahun Lalu, Umat Katolik Kakaskasen Terdiri dari Empat Tumpuk

50 Tahun Lalu, Umat Katolik Kakaskasen Terdiri dari Empat Tumpuk

Published on

spot_img
IMG 20240710 103323

Alexius Toreh

Kakaskasen — Eksistensi umat Katolik di Paroki St. Fransiskus Xaverius Kakaskasen saat ini tidak lepas dari kehidupan masa lalu.

50 tahun lalu, sekitar tahun 1974, ada cerita inspiratif tentang umat Katolik Kakaskasen yang diutarakan salah satu tokoh umat Alexius Toreh, Rabu (10/7/2024).

Mulai terlibat dalam pelayanan umat, saat itu Alexius Toreh berusia sekitar 32 tahun.

Ia mengutarakan, zaman dahulu umat Katolik Kakaskasen terdiri dari 4 tumpuk yang tersebar dari Kinilow, Kakaskasen I, Kakaskasen II hingga Kakaskasen III.

“Tumpuk 1 dan 2 ada di wilayah Kelurahan Kakaskasen I (saat ini), tumpuk 3 di wilayah Kakaskasen II, sementara tumpuk 3 di wilayah Kakasen III hingga Wailan,” ungkap Alexius Toreh.

Ditambahkannya, dahulu jika ada informasi kedukaan di wilayah Tumpuk 4, maka umat lain yang ada di tumpuk 1, 2 dan 3 berbondong-bondong melayat.

Hebatnya lagi, hal itu dilakukan pada momentum lain seperti devosi Rosario, ulang tahun, pesta pernikahan dan pertemuan umat lainnya.

“Hal ini menggambarkan persatuan umat, baik dalam suasana suka maupun duka. Semangat inilah yang harus diteladani umat saat ini, meski harus berhadapan langsung dengan tantangan zaman,” katanya.

Tidak hanya itu saja, Alexius Toreh juga menceritakan kehidupan muda-mudi zaman dahulu.

“Jika ada seorang pemuda di wilayah Tumpuk 1 bertunangan dengan pemudi di wilayah Tumpuk 4, maka kami dari pimpinan dan umat saling memberikan dukungan,” ujarnya.

Kini, jelang Yubileum 150 tahun pembaptisan pertama pada 26 Desember 2025, situasi umat sudah banyak mengalami perubahan.

Menurutnya, pelayanan zaman sekarang sudah banyak fasilitas teknologi yang bisa digunakan.

“Ini tentu menjadi berkat sekaligus tantangan. Semoga saja di zaman yang semakin maju ini, teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk menunjang pelayanan gerejani terhadap umat,” kisahnya.

(Frangki Wullur)

KONTEN POPULER

Latest articles

Ibadah Rosario Wilroh St Ursula Di Hadiri Frater Diakon Ivan

Manado - Ibadah Rosario Wilayah Rohani (Wilroh) St Ursula, Paroki St Mikael Perkamil Manado,...

Rosario Wilroh St Matius Pada Keluarga Sitaneley-Sawelo

Manado - Ibadah Rosario hari ke-7, Wilayah Rohani (Wilroh) St Matius, bertempat pada Keluarga...

Renungan Harian Katolik 8 Oktober 2024: Makan Tulang

Selasa 8 Oktober 2024 (Gal.1:13-24; Luk.10:38-42); Pekan Biasa XXVII Istilah ‘makan tulang’ sering disematkan kepada mereka...

Pernikahan Sekolah Kehidupan, Pastor Yong: Pertahankan Dengan Cinta dan Mengampuni

Manado, kawanuanews.com - Pastor Johanis Ohoitimur, MSC (Yong) dalam homili menyatakan, pernikahan adalah sekolah...

More like this

Ibadah Rosario Wilroh St Ursula Di Hadiri Frater Diakon Ivan

Manado - Ibadah Rosario Wilayah Rohani (Wilroh) St Ursula, Paroki St Mikael Perkamil Manado,...

Rosario Wilroh St Matius Pada Keluarga Sitaneley-Sawelo

Manado - Ibadah Rosario hari ke-7, Wilayah Rohani (Wilroh) St Matius, bertempat pada Keluarga...

Pernikahan Sekolah Kehidupan, Pastor Yong: Pertahankan Dengan Cinta dan Mengampuni

Manado, kawanuanews.com - Pastor Johanis Ohoitimur, MSC (Yong) dalam homili menyatakan, pernikahan adalah sekolah...