Ungkapan refleksif ini diungkapkan oleh Mgr. Rolly Untu, MSC pada Perayaan Ekaristi Perdana di paroki asalnya, paroki St. Paulus Lembean. Perayaan Ekaristi ini merupakan ungkapan syukur atas tahbisan uskup, Mgr. Rolly Untu, MSC dan juga ucapan syukur atas purnabakti (pelayanan)27 tahun) Mgr. Josef Suwatan,MSC. Perayaan Ekaristi didahului dengan penjemputan Mgr. Rolly di rumahnya di Lembean kemudian dihantar menuju ke Gereja Paroki. Dalam perjalanan menuju ke Gereja singgah di pemakaman orang tua dari Mgr. Rolly. Kemudian menuju ke Gereja untuk merayakan Ekaristi Syukur.
Perayaan Misa Pertama di Lembean ini, selain uskup Emeritus Mgr. Josef Suwatan, MSC hadir 15 orang imam: P. Yangko Alo, pr ( Vikep Kevikepan Tonsea) dan P. Wens Mawikere, pr ( pastor paroki St. Paulus Lembean), P. Steven Lalu, pr (Ketua Komisi Komsos Keuskupan Manado), P. Melky Pantow, pr., P. Didi Poluan, pr., P. Aloysius Wilar, pr., P. Viany Untu,MSC, P. Albertus Sujoko, MSC, P. Herman Saroinsong, pr, P. Maurits Lensun, pr., P. Berty Rumondor, pr., P. Sius Pondaag, pr, P. Bertje Karundeng, pr., P Yus Talangi, pr., dan P. Yance Lasut, pr.
Dalam homili misa perdananya Mgr. Rolly, mengajak umat untuk bersyukur sambil bertanya kepada diri sendiri apa arti hidup ini. “Poin penting injil hari ini yakni: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepadanyalah Aku Berkenan, dengarkanlah Dia”. Ini artinya sebelum saya masuk seminari dan bahkan sebelum saya lahir Tuhan telah terlebih dahulu mengasihi saya.” Tutur Mgr. Rolly sambil menyatakan kecocokan bacaan ini dengan perayaan syukur Misa Perdananya.
Menurut Mgr. Rolly kasih Allah itu terpatri kuat lewat kasih kedua orang tuanya dalam pengalaman bersama sebagai satu keluarga. Pengalaman itu berlanjut dalam usaha menjawab panggilan Tuhan terlebih khusus lewat Motto tahbisan imamat dan uskup: “In Lumine Tuo, Videmus Lumen” ( Dalam Terang-Mu, kami melihat Terang).
Selain itu, Mgr. Rolly lewat pesan Injil ini mengajak umat untuk menjadi garam dan terang dunia. Yakni mewartakan kabar baik bukan hanya bagi kelompok sendiri tetapi juga bagi setiap orang.
“Selebihnya kita dituntut untuk menyadari darimana kita berasal. Terima kasih kepada panitia yang telah mengingatkan saya darimana saya berasal. Ini satu hal yang perlu diingat”, ujar Mgr. Rolly.
Pada akhir homilinya Mgr. Rolly mengajak umat untuk berefleksi dengan pertanyaan: (1) Apakah kamu bahagia dalam hidupmu?, (2) Apa suka cita yang kamu alami?
Seusai perayaan Ekaristi dilanjutkan dengan kegiatan ramah tamah dan beberapa atraksi yang telah dipersiapkan oleh panitia dari Paroki St. Paulus Lembean.