BerandaBerita KomsosBerjalan Bersama Yesus dan Menyatukan Penderitaan Hidup Kita Dengan Yesus di Jalan...

Berjalan Bersama Yesus dan Menyatukan Penderitaan Hidup Kita Dengan Yesus di Jalan Salib-Nya

Published on

spot_img

Manado – “Hari ini kita membuka Pekan Suci, pekan sengsara Tuhan kita Yesus Kristus dengan mengenang peristiwa Yesus memasuki Kota Yerusalem. Seperti kita dengarkan dalam Injil pembuka upacara tadi, Yesus masuk dengan kemeriahan, Dia disambut dengan puji-pujian sebagai Putra Daud. Tetapi kita tahu, bahwa beberapa hari kemudian Dia akan menjalani jalan salib penuh penderitaan untuk menebus dosa-dosa kita.”

Hal ini diungkapkan Selebaran Pastor Johanis Ohoitimur, MSC (Yong), dalam Kotbah pada Misa kedua, Hari Minggu Palma, bertempat di Gedung Gereja St Mikael Perkamil Manado, Minggu, (13/04/2025).

Menurut Pastor Yong, Bacaan pertama tadi, nabi Yesaya menulis tentang Putra Manusia, Hamba Yahweh. “Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku…. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi… Tetapi aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung baru.”

Lanjutnya, Rasul Paulus dalam bacaan II menulis kepada umat di Filipi tentang kerendahan hati Yesus. “Walaupun dalam rupa Allah, Kristus Yesus tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan. Sebaliknya, Ia telah mengosongkan diri dan mengambil rupa seorang hamba… Ia telah merendahkan diri-Nya sampai mati, bahkan mati di kayu salib”.

“Kita sendiri sering sekali mengalami pengalaman buruk, kita menderita lahir dan batin.

Dan setiap penderitaan membuat hidup kita tidak nyaman, kita tidak bahagia, kita kehilangan sukacita, hati kita susah, hidup menjadi berbeban.

Tetapi penderitaan kita tidak sebanding dengan penderitaan yang dialami Yesus.

Lalu, mengapa Yesus Kristus rela menanggung penderitaan yang luar biasa sampai mati secara hina di kayu Salib?

Jawabannya, Yesus menanggung penderitaan yang luar biasa, karena penderitaan Yesus merangkum semua penderitaan manusiawi,” tuturnya.

Pastor Yong menegaskan, Pesan bagi kita, Setiap kali kita menanggung penderitaan apapun, ingatlah bahwa Yesus turut menderita bersama dengan kita.

“Keyakinan bahwa Yesus turut merasakan dan menanggung penderitaan kita akan membuat kita kuat dan teguh berdiri dalam iman, ujarnya.

Umat kemudian diajak Pastor Yong, Marilah kita jadikan pekan suci ini sebagai kesempatan untuk merenungkan berbagai pengalaman dan perjuangan hidup kita.

“Marilah kita berjalan bersama Yesus dan menyatukan penderitaan atau beban hidup kita dengan Yesus di jalan salib-Nya.

Semoga kita berjalan bersama Yesus dalam penderitaan-Nya, merenungkan kasih Yesus bagi kita manusia, agar bangkit bersama Dia dalam kemuliaan kebangkitan,” tegas Pastor Yong.(man repi)

KONTEN POPULER

Latest articles

Merajut Kasih dalam Doa Bersama Bunda Maria

Pada hari Sabtu, 3 Mei 2025, Wilayah Rohani St. Andreas Rasul menggelar Ibadat Rosario...

Mengandalkan Doa di Bawah Naungan Bunda Maria

Pada hari Rabu, 14 Mei 2025, Wilayah Rohani St. Polikarpus kembali merayakan kebersamaan dalam...

Doa Bersama Maria, Jalan Menuju Damai

Pada hari Selasa, 13 Mei 2025, umat Wilayah Rohani St. Paulus berkumpul dalam suasana...

Tips for making the most of african women dating

Tips for making the most of african women datingAfrican women dating can be outstanding...

More like this

Merajut Kasih dalam Doa Bersama Bunda Maria

Pada hari Sabtu, 3 Mei 2025, Wilayah Rohani St. Andreas Rasul menggelar Ibadat Rosario...

Mengandalkan Doa di Bawah Naungan Bunda Maria

Pada hari Rabu, 14 Mei 2025, Wilayah Rohani St. Polikarpus kembali merayakan kebersamaan dalam...

Doa Bersama Maria, Jalan Menuju Damai

Pada hari Selasa, 13 Mei 2025, umat Wilayah Rohani St. Paulus berkumpul dalam suasana...