Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia selama empat hari 3 hingga 6 September 2024 tidak hanya sebagai momen spesial tetapi juga suatu suka cita bagi umat Katolik. Bagi Keluarga Tumbol – Moningka, dr Anthonius Tumbol dan istrinya Ivoni Paula Moningka yang mendapat kesempatan emas itu merupakan suatu kerinduan mendalam iman bertemu pimpinan tertinggi Gereja Katolik tersebut.
Dokter Tumbol yang keseharian sebagai petinggi di RSUD Maria Walanda Maramis, Minahasa Utara mengungkapkan bagaimana hingga rela jauh-jauh berangkat dari Manado ke Jakarta untuk melihat secara langsung Paus Fransiskus.
“Ketika mendapat info kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, saya langsung mengutarakannya pada istri saya. Istri saya pun sangat setuju untuk ke Jakarta melihat dan mungkin bertemu langsung Paus. Ini merupakan kesempatan dan suatu kerinduan. Apalagi kunjungan Paus ke Indonesia ini kurang lebih 35 tahun dari kunjungan Paus sebelumnya ke negara kita,” ungkap dr Tumbol yang merupakan Ketua Wilayah Rohani Sta Verena, Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta GPI.
Serius dengan kesempatan emas ini, Keluarga Tumbol-Moningka pun menghubungi Pelaksana Tugas Pastor Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah (GPI) Pst. Johanis Montolalu Pr sebagai koordinator untuk mendaftarkan diri. Persiapan matang pun dilakukan oleh keluarga ini untuk bertemu Paus Fransiskus. Mulai dari membeli tiket pesawat, booking kamar hotel dan lain-lain.
“Kami berangkat Rabu 4 September, pagi-pagi sekali dan tiba di Jakarta menjelang siang. Kesempatan pertama kami dapat info Paus Fransiskus dari Kedutaan Vatikan akan ke Katedral. Karena lebih dekat di Kedutaan, kami pun menunggu di sekitar tempat itu,” tutur Ivoni yang juga anggota DPP Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta GPI.
Akhirnya kesempatan itu benar-benar muncul di hadapan mereka ketika Paus Fransiskus dengan mobil yang bergerak perlahan-lahan keluar dari kedutaan.
“Baru kali ini seumur hidup melihat secara langsung Paus Fransiskus dari dekat. Tatapan dan senyuman meneduhkan. Melambaikan tangan kepada kami. Tentu kami senang sekali,” ungkap Ivoni.
Kesempatan kedua yaitu keesokan harinya keluarga mengikuti misa kudus yang dipimpin langsung Bapa Paus Fransiskus di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Untuk mengikuti misa ini, menurut dr Anthon mereka rela bangun pagi dan menunggu di GBK padahal misa baru akan dimulai jalan 5 sore atau pukul 17.00 WIB.
“Di dalam Stadion GBK kami senang bisa berkumpul dan bertemu kembali dengan beberapa umat dari Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta GPI dan ribuan umat Katolik se-Indonesia,” kisah dr Anthon.
Ibu Ivoni mengakui sungguh luar biasa misa yang dipimpin Paus Fransiskus tertib dan khusuk, bahkan sampai selesai dan pulang dari GBK.
“Kami bersyukur kerinduan bisa ikut misa Bapa Paus secara langsung akhirnya terlaksana,” ujar Ivoni.
Dokter Anton mengungkapkan ini suatu pengalaman iman yang sungguh luar biasa dan mendalam, karena tidak setiap hari bertemu Paus secara langsung. “Mungkin kunjungan Paus berikutnya, kami tidak akan bertemu lagi secara langsung seperti ini,” pungkasnya.(Roy)