Frater Diros Pugon mengungkapkan tujuan hidup manusia adalah kebahagiaan. Nah, bagaimana mencapai kebahagiaan itu? Hal itu dibawakan dalam kotbah Frater Diros Pugon saat menjadi selebran ibadah syukur Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Joelina Limanau di Lenys Villa, Desa Suwaan, Sabtu (03/06/2023).
Dalam ibadah tersebut mengambil bacaan I, Putra Sirakh 51: 12-20 “Hatiku bersukacita atas kebijaksanaan” dan bacaan injil Matius 5: 1-12 “Ucapan bahagia ”.
“Sehingga karena memiliki ciri ciri khas keterampilan karakter karakter itu, orang boleh bersyukur orang boleh berbahagia apalagi boleh merayakan hari syukur hari ulang tahun pada hari ini. Kebahagian menjadi perasaan yang sangat digemari. Mana mungkin orang orang yang hadir di sini selalu merasa tujuan orang itu kesedihan, keterpurukan atau kelemahan. Di mana-mana orang mencari kebahagia sebagai tujuan utama dari hidup manusia. Dalam gereja sendiri Gereja Katolik manusia memiliki tujuan akhir yaitu kebahagiaan abadi,” tutur Fr. Diros.

Lanjut Frater dari sisi apapun, tujuan manusia tetap ujung-ujungnya yakni kebahagiaan. Dalam gereja sendiri, manusia memiliki tujuan akhir yakni kebahagiaan kekal kebahagiaan surgawi.
Menurut Frater Diros, bagaimana manusia bisa mencapai kebahagiaan. Dalam bacaan I Putra Sirakh 51 : 12-20 disebutkan, “Aku hendak bersyukur kepada-Mu ya Tuhan, dan memuji nama Tuhan. Pada masa mudaku, sebelum mengadakan perjalanan, kebijaksanaan telah kucari dengan sungguh dalam sembahyangku. Kebijaksanaan itu telah kumohon di depan Bait Allah, dan akan kukejar sampai akhir hidup. Hatiku bersukacita atas kebijaksanaan, karena bunganya yang bagaikan buah anggur masak.”
“Jadi kebahagiaan kita capai dengan terlebih dahulu mencari dan mendekatkan diri dengan Tuhan melalui doa, ibadah kita. Kita minta kebijaksanaan pada Tuhan dan kita bersyukur oleh-Nya,” sebut Fr. Diros.
Hari ini menurut Frater, Allah benar-benar menunjukkan dan memberikan kebahagiaan kepada manusia. “Kebahagiaan seperti apakah. Kebahagiaan untuk dapat dan berada pada hari suka cita terlebih khususnya kebahagiaan yang dapat dialami oleh saudari kita ini Joelina yang boleh berumur 17 tahun,” tuturnya.
Ibadah tersebut dihadiri Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Bunda Teresa dari Calcutta GPI, Wilayah Rohani Maria Ratu Rosari dan keluarga.(Roy)