KOMSOS MANADO – Pater Smit, demikian sapaan akrabnya setiap hari. Siapa yang tidak mengenalnya? Seorang misionaris dari Belanda yang sudah cukup lama berkarya di Keuskupan Manado. Kini semua karya dan ilmu yang diajarkannya menjadi kenangan berharga. Sosok seorang guru bahasa Latin itu kini telah berpulang. Berikut riwayat hidup perjalanan pater Smit.
PATER ALBERTUS (BERNARDUS GERARDUS JOSEP) SMIT MSC (22 Maret 1940 – 11 Agustus 2022
Lahir : 22 Maret 1940 di Goor – Belanda
Baptis : 22 Maret 1940 Goor – Belanda, Keuskupan Utrecht
Nama Ayah : Johan S.B. Smit
Nama Ibu : Gorrit Dina Siemerink
Jumlah saudara/i : Anak pertama dari 6 bersaudara (3 laki-laki dan 3 perempuan)
Pendidikan dan Pembinaan:
1946 – 1952 : Sekolah Dasar St. Paulus Goor
1952 – 1958 : Gymnasium Paulinium Seminari Menengah MSC, Driehuis – Velsen
1959 – 1961 : Belajar Filsafat di Brummen
1961 – 1965 : Belajar Teologi di Stein
1965 – 1967 : Universitas Katolik, Nijmegen
20 September 1958 : Memulai masa novisiat MSC di Berg en Dal, Belanda
21 September 1959 : Berkaul pertama sebagai MSC di Berg en Dal, Belanda
21 September 1962 : Berkaul kekal di Stein, Belanda
30 Agustus 1964 : Tahbisan diakonat di Stein oleh Mgr. Moors
02 Mei 1965 : Tahbisan imam di Stein oleh Mgr. Moors
Fungsi/Penugasan:
1967 – 2018 : Pengajar Seminari di Kakaskasen
1967 – 1985 : Pastor di Taratara
1985 – 1987 : Pastor di Tataaran
1988 – 2006 : Rektor Karmel di Kakaskasen
2018 – 2022 : Purnatugas dan tinggal di Seminari Kakaskasen
Perjalanan hidup dan karya Pater Smit sebagai imam MSC seluruhnya diabdikan bagi pembinaan dan pendidikan para calon imam di Seminari Menengah St. Fransiskus Xaverius Kakaskasen. Sebagai pengajar dan terutama formator, Pater Smit memberikan seluruh jiwa dan raganya kepada Seminari Kakaskasen. Pater Smit bergiat di pelbagai bidang: pengajaran, pengawasan di luar jam sekolah, bimbingan rohani bagi para seminaris, pengelolaan keuangan pembangunan seminari, tetapi juga reksa pastoral paroki dan bimbingan rohani bagi para suster Karmel.
Pater Smit bertahun – tahun lamanya menjadi pengajar bahasa Latin bagi para seminaris dan menyusun buku “Elementa Linguae Latinae”. Pater Smit melakukan semuanya atas kesadarannya akan panggilan hidupnya sebagai seorang imam dan biarawan MSC, yang “selalu siap sedia untuk setiap pekerjaan yang baik (semper paratus ad omne opus bonum). Caritas Christi Urget Nos adalah motto Imamat dari Pater Smit. Ungkapan bahasa Latin yang berarti “Cinta Kasih Kristus Mendorong Kami” menjadi semangat pelayanan Pater Smit dalam segala sepak terjangnya.
Pater Smit telah berjasa dalam pembinaan dan pendidikan para calon imam: membekali dengan ilmu, membentuk kepribadian dan kerohanian, serta menanamkan kedisiplinan dan keteraturan 2 hidup. Di tengah kesibukannya sebagai pendidik dan pembina di Seminari, Pater Smit juga memberikan perhatian bagi pelayanan umat dalam reksa pastoral paroki.
Terima kasih Pater Smit atas pengabdian, keteladanan dan kesaksian hidup bagi kami sebagai seorang biarawan MSC dan imam. Pater Smit menghembuskan nafas terkahir di Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon, pada hari Kamis, 11 Agustus 2022, pkl. 09.17 Wita, pada usia 82 tahun, 63 tahun sebagai MSC dan 57 tahun sebagai imam. Pater Smit yang terkasih, selamat jalan menuju rumah Bapa. Terima kasih atas pengabdian dan teladan kesetiaan dalam hidup sebagai imam MSC. (Sumber: Arsip Provinsialat MSC Jakarta)