Pada perayaan ekaristi Hari Minggu Biasa XXIX, 20 Oktober 2024, di Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta, Griya Paniki Indah (GPI), Pastor Fransiskus Antonio Runtu Pr., menyampaikan refleksi mendalam tentang Hari Minggu Misi Sedunia. Dalam kotbahnya, ia menyoroti bagaimana kita, sebagai umat Katolik, dapat menghidupi misi Yesus Kristus dalam kehidupan sehari-hari.
“Jika dahulu Yesus mengajarkan para rasul tentang menjadi pelayan sejati, kini kita diajak untuk menampilkan kekatolikan kita dalam tindakan nyata, terutama melalui pengorbanan dalam solidaritas,” tutur Pastor Fransiscus atau yang akrab disapa Pastor Angki.
Pastor Angki menegaskan bahwa misi tersebut tidaklah rumit. Intinya adalah kesediaan untuk berkorban demi kebaikan bersama, bukan hanya untuk diri sendiri.
Dalam Injil Markus yang dibacakan hari itu, Yesus mengingatkan para murid-Nya bahwa Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya. Melalui pesan ini, Pastor Angki mengkritisi sikap pengurus gereja yang kerap menjatuhkan satu sama lain demi mengejar jabatan. Ia menekankan bahwa menjadi besar dalam Kerajaan Allah bukan berarti berkuasa, tetapi justru menjadi pelayan dan hamba bagi sesama.
“Barang siapa mau menjadi besar, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barang siapa ingin menjadi terkemuka, hendaklah ia menjadi hamba untuk semua,” tandas Pastor Angki mengutip Injil Markus hari ini.
Pesan ini menurutnya menjadi pengingat bagi kita untuk meneladani Yesus dalam setiap aspek kehidupan, khususnya dalam melayani sesama dengan penuh kasih dan pengorbanan.(Roy)