Manado – Pertemuan ibadat sabda Wilayah Rohani (Wilroh) Sta Elisabeth, dilaksanakan pada hari Jumat, 16 Agustus 2024 di kediaman Keluarga Tanjaya Lakada.
Ibadah dimulai jam 19.00 Wita dan dihadiri umat sebanyak 38 orang, dengan MC adalah ibu Staesy Tukunang.
Ibadat Sabda dipimpin oleh Frater Ivan Pepende sekaligus perkenalan dengan umat WR Sta Elisabeth yang mana beliau akan melaksanakan tugas pastoral selama 1 tahun di Paroki St Mikael Perkamil.
Bacaan Injil diambil dari Matius 19:3-12 dengan tema renungan oleh frater Ivan adalah “Kesucian Pernikahan dan Panggilan Hidup Selibat : Menjalani Rencana Allah Dengan Setia”.
Yesus menegaskan bahwa pernikahan adalah ikatan yang kudus dan tidak boleh dipisahkan oleh manusia. Dalam Matius 19: 5 dikatakan “Oleh karena itu, laki2 akan meninggalkan ayah ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.”
Dalam pandangan Yesus, pernikahan bukanlah kontrak yang bisa diputuskan semata-mata karena keinginan manusia, melainkan sebuah perjanjian yang suci di hadapan Allah.
Ketika orang-orang Farisi bertanya mengapa Musa mengizinkan surat cerai, Yesus menjelaskan bahwa itu karena kekerasan hati mereka, tetapi dari semula tidaklah demikian.
Yesus menegaskan bahwa siapapun yang menceraikan istrinya karena zinah dan menikah dengan orang lain, melakukan perzinahan.
Pesan penting dalam perikop ini adalah panggilan untuk menjaga kesucian dan kesetiaan dalam pernikahan. Pernikahan bukan hanya sekedar hubungan antara 2 individu melainkan juga merupakan cerminan dari hubungan kita dengan Allah. Kesetiaan dan komitmen dalam pernikahan adalah gambaran bagaimana hubungan kita dengan Tuhan.
Dalam bagian dari perikop ini, Yesus juga berbicara tentang panggilan hidup selibat atau hidup membiara, yang ditujukan kepada mereka yang mampu menerimanya. Ini menunjukkan bahwa panggilan hidup dalam keperawanan atau kesucian juga merupakan panggilan mulia yang dilakukan demi kerajaan Allah.
Dari perikop ini kita diajak untuk merenungkan kembali makna pernikahan sebagai panggilan hidup yang suci dan komitmen yang tak terpisahkan serta menghormati panggilan hidup selibat sebagai bentuk penyerahan diri yang total kepada Tuhan.
“Marilah kita berdoa agar diberikan kekuatan untuk hidup sesuai dengan rencana Allah, baik dalam hidup pernikahan maupun hidup selibat dengan menjaga kesetiaan dan komitmen kita kepada Tuhan,” tutur Frater Ivan.
Selesai ibadat Sabda dilanjutkan dengan pengumuman oleh Ketua WR, Ibu Paula Onibala mengenai jadwal ibadah untuk minggu berikut dan lomba-lomba yang diikuti oleh WR dalam rangka pesta pelindung Paroki St Mikael.
Kemudian dilanjutkan dengan Santap Kasih yang didahului Doa Makan oleh Bapak Michael Soukotta.
Acara terakhir adalah latihan koor untuk persiapan mengikuti lomba Koor.
(_Komsos WR Sta. Elisabeth, Natasha Dirk_)