Sabtu, 08 Oktober 2022 adalah ibadah Rosario umat wilayah rohani (WR) Santo Fransiskus dari Asisi, Paroki St Mikael Perkamil Manado, pada keluarga Theresia Kalalo
Hari ini kita hormati seorang yang benar dan saleh
di hadapan Allah, yaitu Simeon.
Ibadah dimulai tepat waktu pada Pukul 19.00 WITA (jam 7 malam). Petugas ibadah Rosario, yaitu: pemimpin doa Ibu. Yani Monoarfa, pemimpin lagu sdri. Elis Montolalu dan pembawa katekese sdri. Sasa.
Dalam Doa Rosario hari ini kita merenung Peristiwa Gembira, pada peristiwa 1,2 dan 3 didoakan oleh umat yang hadir secara bergilir, pada peristiwa ke 4 dibawakan oleh keluarga yang di kunjungi keluarga Theresia Kalalo dan peristiwa ke-5 doa salam Maria didoakan bersama-sama.
Umat yang hadir pada saat ibadah Rosario berjumlah 23 orang (keluarga 1 orang).
Senin, 10 Oktober 2022 adalah ibadah Rosario umat wilayah rohani Santo. Fransiskus dari Asisi pada keluarga Montolalu-Garing.
Pada hari ini, umat diajak berjalan bersama sebagai warga wilayah rohani dalam kesatuan
dengan gereja Universal, yang satu, kudus, katolik dan apostolik, sambil
merenungkan kembali panggilan
hidup kita menuju persatuan abadi
dengan Tritunggal Mahakudus.
Semoga dengan pembaharuan ini,
Gereja terus boleh menjadi tanda nyata Kerajaan Allah di dunia. Ibadah dimulai tepat waktu pada Pukul 19.00 WITA (jam 7 malam).
Petugas ibadah Rosario, yaitu: pemimpin doa Ibu Viany tukunang, pemimpin lagu dan pembawa katekese sdri Mega Narahawarin.
Dalam Doa Rosario hari ini kita merenung Peristiwa Gembira, pada peristiwa 1,2 dan 3 didoakan oleh umat yang hadir secara bergilir, pada peristiwa ke 4 dibawakan oleh keluarga yang kita kunjungi keluarga Montolalu-Garing dan peristiwa ke-5 doa salam Maria didoakan oleh keluarga Montolalu-Payouw, keluarga Montolalu-Garing dan keluarga Montolalu-Wongkaren.
Umat yang hadir pada saat ibadah Rosario berjumlah 24 orang (keluarga 3 orang).
Selasa, 11 Oktober 2022 adalah ibadah Rosario umat wilayah rohani Santo. Fransiskus dari Asisi pada hari ke-11.
Hari ini kita merayakan pesta
St. Yohanes XXIII, Paus. Beliau
dijuluki “Paus Yohanes Yang baik”
karena perhatiannya yang besar
pada karya pastoral gereja, serta
mempromosikan reformasi sosial
bagi para buruh, orang miskin,
anak-anak yatim dan terlantar.
Ibadah dimulai tepat waktu pada Pukul 19.00 WITA (jam 7 malam). Petugas ibadah Rosario, yaitu: pemimpin doa sdri Sasa, pemimpin lagu ibu Neni Wowiling dan pembawa katekese sdri Mega Narahawarin.
Dalam Doa Rosario hari ini kita merenung Peristiwa Sedih, pada peristiwa 1,2 dan 3 didoakan oleh umat yang hadir secara bergilir, pada peristiwa ke 4 dibawakan oleh keluarga yang dikunjungi keluarga Ator-Kamalaheng dan peristiwa ke-5 doa salam Maria didoakan bersama-sama.
Umat yang hadir pada saat ibadah Rosario berjumlah 16 orang (keluarga 4 orang).(KomsosWRStFransiskusAsisi, Agnes George/mvr)
Katakese
MARTABAT MANUSIA: Citra Allah (KGK hal 429-431)
1. Apa dasar utama dari martabat kita sebagai manusia? Dasar dari martabat kita sebagai manusia berasal dari karya cinta kasih Allah yang menciptakan kita menurut citra dan rupa Allah sendiri.
2. Adakah yang memperkuat martabat manusiawi kita sebagai citra Allah? Dialah Yesus Kristus. Karena manusia diciptakan menurut citra Allah berarti kita diciptakan di dalam Kristus, gambar Allah yang tidak kelihatan (Kol 1:15). Ketika citra Allah dirusak oleh dosa, maka Yesus telah datang untuk menebus dan memulihkan keindahannya yang asli dan memurnikannya kembali dalam rahmat Allah.
3. Mengapa kita perlu menghormati martabat hidup orang lain? Karena citra Allah hadir dalam setiap manusia. Hidup bersama dalam persekutuan cinta akan menyerupai kesatuan pribadi-pribadi Ilahi: Bapa, Putera dan Roh Kudus. Karena manusia mempunyai jiwa yang bersifat rohani dan kekal abadi, maka manusia merupakan satu-satunya makhluk di dunia ini yang dikehendaki Allah untuk kebahagiaan abadi.
4. Apa sajakah unsur-unsur hakiki sebagai citra Allah di dalam manusia? Jiwa, kekuatan akal budi dan kehendak bebas.
5. Bagaimana seharusnya kita menjaga manusiawi kita sebagai citra Allah? Dengan akal budi, kita mendengarkan suara Allah untuk mencintai Allah dan martabat sesama, melakukan yang baik, menolak segala perbuatan yang jahat. Selain itu, percaya kepada Kristus dan meneladani Kristus dapat membantu kita bertindak secara tepat dan melakukan yang baik, karena persatuan dengan Kristus akan membantu kita mencapai kesempurnaan cinta dan kekudusan sebagai anak Allah menuju kehidupan abadi di surga.***