Manado – Dalam perayaan HUT ke-4 Paroki Bunda Teresa dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC GPI) yang berlangsung pada Jumat, 21 Februari 2025, Uskup Keuskupan Manado, Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC, menyampaikan pesan dan harapannya kepada seluruh umat. Ia menekankan pentingnya perjalanan bersama yang sinodal dan menginginkan paroki ini menjadi model serta barometer bagi paroki-paroki lain di Keuskupan Manado.
“Semoga paroki ini yang berjalan secara sinodal dapat menjadi model dan barometer bagi paroki lainnya. Jika umat dapat mengikuti jejak Kristus sebagai teladan, menyangkal diri, memikul salib, dan memberikan diri secara total, maka paroki ini akan terus berkembang,” ujar Uskup Rolly Untu di hadapan umat yang hadir.


Lebih lanjut, ia menyoroti keteladanan yang diberikan oleh keluarga Sumeisey-Nicolas dan Pesoth Sumeisey, yang telah memberikan segalanya untuk pembangunan gereja ini. Uskup menegaskan bahwa semangat solidaritas dan kepedulian di antara umat harus terus dipertahankan agar Paroki BTDC GPI dapat semakin berkembang dan menjadi terang serta garam bagi wilayah sekitar dan keuskupan secara keseluruhan.
“Kalau ada yang kurang beres, silakan ditegur. Itu adalah bentuk cinta untuk menjadi lebih baik, diperbaharui, dan disempurnakan,” tambahnya.
Uskup Rolly juga mengungkapkan rasa syukur atas perkembangan paroki ini yang dalam empat tahun terakhir telah bertumbuh dari 10 wilayah rohani menjadi 16 wilayah, ditambah dengan dua stasi di Mapanget Barat dan Kima Atas. Ia menyatakan bahwa pertumbuhan ini adalah buah dari pemberian diri dan solidaritas umat sejak awal berdirinya paroki.


“Jika kalian sudah cukup, bukalah hati untuk membantu umat di tempat lain yang masih membutuhkan. Kita semua dipanggil untuk memberikan diri yang terbaik bagi pengembangan paroki ini, dimulai dari keluarga,” pungkasnya.
Perayaan tersebt juga dihadiri tokoh umat yang juga berperan besar dalam pembangunan gereja ini yaitu bapak Wolf F Sumeisey dan perwakilan pemerintah setempat.
Sebelumnya dalam homilinya pada misa syukur, Uskup Rolly Untu mengingatkan umat akan pentingnya memiliki motivasi yang benar dalam membangun kehidupan dan iman. Uskup mengungkapkan Paroki Bunda Teresa dari Calcutta Griya Paniki Indah masih muda 4 tahun, tapi tampak nyata pertumbuhan-pertumbuhan dan buahnya. Ia mengutip bacaan dari Kitab Kejadian 11:1-9 tentang menara Babel yang menggambarkan kesombongan manusia yang akhirnya berujung pada kehancuran. Pembangunan menara ini jadi kacau dan tidak jadi karena kesombongan dan ambisi manusia. Sebaliknya, ia menekankan ajaran Yesus dalam Markus 8:34 tentang tiga hal penting bagi pengikut Kristus: menyangkal diri, memikul salib, dan memberikan diri secara total.
“Untuk apa seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Lebih baik memiliki dasar hidup yang benar, yaitu pengalaman dikasihi oleh Tuhan. Dari situlah kita belajar untuk mengasihi orang lain dan saling mengampuni,” ungkapnya.
Sebagai penutup, Uskup Rolly berharap agar Paroki BTDC GPI terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi paroki-paroki lain di Keuskupan Manado. Ia juga mengajak umat untuk membuka hati dan membantu mereka yang masih sangat membutuhkan.
Dalam misa juga Uskup didampingi Pastor Paroki Pst., Fransiscus Antonio Runtu Pr., dan Pastor Rekan Pst., Yan Silvianus Koraag Pr., dan frater diakon melantik dan memberkati Dewan Pastoral Paroki (DPP), Dewan Keuangan Paroki (DKP), Tim Monev dan Tim Kursus Pastoral periode 2025 – 2028.(Roy)