Berita KOMSOS. Beberapa waktu yang lalu, diadakan serah terima jabatan ketua STP atau STIPAS Don Bosco Tomohon dari P. Fecky Evendy Singal, pr kepada ketua yang baru P. Marcel Lintong, pr. (17 Juni 2017).
Adapun tanggapan dari P. Marcel Lintong mengenai serah terima itu ketika diwawancarai.
“Saya mendapat informasi dari pihak Keuskupan dalam hal ini dari P. John Montolalu, pr. Selaku sekretaris keuskupan bahwa tugas saya dari Agustinianum ini akan segera berakhir, tanggal 23 Juni, dan saya minta bisa dibicarakan oleh bapa uskup, Apakah tugas saya di Seminari Agustinianum akan dilanjutkan atau tidak dan saya mendapatkan jawaban bahwa bapa uskup minta kepada saya untuk menggantikan P. Vecky Singal, pr sebagai ketua Sekolah Tinggi Pastoral Don Bosco Tomohon yang baru, “ ungkapnya.
Menurutnya, tugas yang diberikan ini adalah tugas yang cukup berat dan sungguh-sungguh serius, karena tugas ini berkaitan dengan masa depan lembaga pendidikan di keuskupan manado yakni lembaga pendidikan yang mendidik, calon-calon guru agama Katolik, calon-calon Katekis atau petugas pastoral tentu juga masa depan dari orang lain karena membantu mereka supaya boleh diwisuda dan dapat bekerja sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dari sekolah ini.
“Meskipun tugas ini berat dan tugas yang serius saya menerima tugas ini dengan penuh kesadaran, dengan penuh tanggung jawab, dan tentu saja saya mau berusaha untuk melakukan yang terbaik, untuk STP Don Bosco. Walaupun saya sadar, tentu saya mempunyai kekurangan yang berbeda juga dengan ketua-ketua STIPAS yang lama. Namun saya akan berusaha untuk bisa memperbaiki, hal-hal yang mampu saya perbaiki di STIPAS ini, dan merancang program-program yang baru, “ tambahnya.
P. Marcel menambahkan bahwa ada 2 program yang harus menjadi target utama, dalam hal ini yaitu: Pertama, STIPAS saat ini sangat membutuhkan, proses pengakuan kembali atau re-Akreditasi, dari pihak Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT). Kedua, program untuk menyusun sistem kurikulum pendidikan tinggi yang baru. Sistem kurikulum itu namanya KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) yang harus diterapkan oleh semua perguruan tinggi di bawah kementerian riset dan teknologi dan juga sekolah-sekolah yang bernaung.
“Kedua hal ini, merupakan tugas yang berat namun saya percaya bahwa adanya kerjasama dan kolegalitas dengan rekan-rekan dosen yang lain, dan pihak-pihak yang terkait dapat diminta bantuan untuk hal itu. Inilah yang menjadi prioritas utama ketika saya menjadi ketua STP DON BOSCO yang baru, “ tegasnya.