Hujan deras yang turun sejak Jumat pagi, (21/3/25), menyebabkan banjir pada keesokan harinya di hampir seluruh pelosok kota Manado, termasuk di daerah aliran sungai (DAS) Bailang, yang melintasi beberapa kelurahan, termasuk kelurahan Bailang Kecamatan Bunaken. Banjir menyebabkan 62 jiwa warga yang tinggal di DAS Bailang terdampak banjir. Sebagian di antaranya adalah umat katolik, yakni sebanyak 33 jiwa (11 KK), yang bernaung dalam Wilayah Rohani Sta. Theresia – Paroki Ratu Rosari Suci – Tuminting.
Begitu cepatnya air sungai meluap, memaksa hampir seluruh penghuni DAS mengungsi ke dataran yang lebih tinggi, tepatnya ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Loreng, selama tiga hari. Semua rumah di DAS terdampak banjir. Bahkan rumah milik Bpk. Andreas Lihawa (75), roboh rata dengan tanah.
Rumah sangat sederhana (gubuk) yang dihuninya selama bertahun-tahun bersama sang istri, Agnes Kakurang (68), hancur oleh derasnya arus air, yang juga menghanyutkan barang-barang seisi rumah mereka. Dampaknya keluarga ini harus mengungsi, dan tinggal dengan tetangga, mereka harus berganti / berpindah 3 kali untuk berteduh dari hujan dan panas. Untungnya para tetangga berbaik hati menerima keluarga ini.
Melihat kondisi yang sangat memprihatinkan tersebut, pengurus Wilayah Rohani dan Kaum Bapak Katolik (KBK) unit Sta. Theresia, segera berinisiatif membantu meringankan beban keluarga terdampak, dengan rencana pembangunan kembali rumah mereka yang telah hancur.
Lewat berbagai upaya bersama, proses pengadaan material bahan bangunan pun dimulai. Bahan yang secara perlahan terkumpul melalui donasi dari para kerabat dan kenalan, berlangsung selama kurang lebih tiga pekan, hingga, pada pertengahan April 2025, pembangunan rumah pun dimulai.
Dengan penuh semangat kebersamaan, KBK unit Sta. Theresia yang dipimpin oleh Bpk. Efendy Manoppo, mengawal proses pembangunan rumah. Hingga pada akhirnya, memasuki pekan terakhir April 2025, tempat berteduh untuk keluarga Lihawa-Kakurang berhasil didirikan. Tidak hanya rumah, tetapi KBK membantu membuat tanggul untuk menahan tanah dari ban mobil bekas, untuk melindungi rumah yang sudah dibangun.
Beberapa hari sebelum banjir Paroki Ratu Rosari Suci, berbagi kasih kepada korban banjir di Bailang, atas bantuan umat paroki, termasuk KBK Paroki, untuk meringankan beban sesama umat yang terkena dampak banjir. Bantuan ini dikoordinasikan oleh seksi Pengembangan Sosial Ekonomi Paroki.
Dukungan gereja terhadap umat yang membutuhkan, terutama seperti yang terjadi pada keluarga ini merupakan tugas Diakonia, salah satu dari Panca Tugas gereja. Dengan demikian sudah menjadi tugas anggota gereja untuk saling mendukung dan membantu sesama yang terkena dampak bencana.
Saat ini, walaupun belum sepenuhnya rampung dikarenakan minimnya material bahan bangunan, keluarga sudah sangat bersyukur karena telah mempunyai rumah, setelah sebulan lamanya tinggal di dalam kubus seng bekas berukuran 2 x 2 meter. Semoga ada orang atau keluarga yang bersedia membantu keluarga ini melalui KBK, sehingga rumahnya bisa selesai sepenuhnya, sehingga oma dan opa bisa beristirahat dengan nyaman.
“Terima kasih buat semua pihak yang sudah terlibat dan mengambil bagian dalam pembangunan rumah kami. Semoga diberikan berkat melimpah dari Tuhan Yesus Kristus,” ucap ibu Agnes Kakurang, dengan raut wajah terharu penuh kebahagiaan.
Segala sesuatu yang dilaksanakan dengan niat yang tulus, tentunya patut dihargai, seperti yang dilaksanakan oleh KBK Unit Sta. Theresia ini. Semoga apa yang dilakukan menjadi teladan bagi mereka yang berada di sekitar umat yang mendapat musibah, sehingga bisa beraktivitas seperti sedia kala. Aldo+Decky
