Di bulan yang penuh rahmat ini, tanggal 29 Oktober 2022, Wilayah Rohani Sta Theresia Avila telah menyelesaikan Devosi kepada Bunda Maria dengan berdoa Rosario dari rumah ke rumah dan rumah.
Dan terakhir yang dikunjungi adalah keluarga Mandey – Paulus dengan pemimpin ibadah Bapak Gregory Kalesaran.
Pada hari minggu kemarin (30/10) setiap umat melanjutkan devosi di rumah masing-masing dan hari ini 31/10 penutupan Bulan Rosario yang akan diadakan di Gua Maria Lourdes, Paroki St. Mikael, Perkamil pada jam 18.00 wita.
Sebelumnya pada Senin, 24 Oktober lalu di Keluarga Salangka – Raintama, kami melakukan Devosi dan memulaikan Novena Arwah hari pertama, yang dipimpin oleh Sdra. Monica Lentera.
Tujuan dari Novena Arwah yakni mendoakan saudara-saudari yang telah meninggal dan jiwa-jiwa yang masih di Api Penyucian.
Novena Arwah didoakan di rumah masing-masing mulai pada tanggal 30/10 memasuki hari yg ke 7, dan hari ini (31 Oktober 2022) sudah memasuki hari yang ke 8.
Berdevosi kepada Bunda Maria sekaligus bernovena mendoakan orang-orang yang sudah meninggal dan jiwa-jiwa yg masih ada di api penyucian, memberikan rahmat yang begitu besar kepada umat yang masih berziarah di muka bumi ini.
Bersama Bunda Maria, kira menghaturkan segala doa-doa kita baik untuk diri kita sendiri, keluarga kita maupun untuk pemulihan dan kedamaian segala bangsa.
Sebagai manusia harus menyadari sebagai umat beriman masih layak untuk menerima rahmat dan kemurahan Tuhan.
Berdoa bagi yang sudah meninggal, membuat jiwa-jiwa di Api Penyucian (Purgatorium) diselamatkan dan bisa dibangkitkan bersama-sama dalam kehidupan abadi kekal di Surga.
Semoga di bulan rahmat, doa-doa kita bersama Bunda Maria, diberkati dan di kabulkan Tuhan dan kita semua menghormati Bunda Maria sebagai Bunda Allah, Bunda segala bangsa dan Bunda kita sendiri.(komsosWRStaTheresiaAvila/Meidy Paulus/ mvr)
*******
Katakese
Moral dan Kecenderungan
(KGK hal 438-442)
1. Apakah yang dimaksud dengan moralitas? Moralitas adalah kualitas perbuatan manusia yang menunjukkan apakah perbuatan itu benar atau salah, baik atau buruk.
2. Apa sajakah sumber-sumber moralitas tindakan manusia? Moralitas tindakan manusia tergantung dari tiga sumber: objek yang dipilih, apakah berupa kebaikan sejati atau semu, intensi atau tujuan dari pribadi yang melakukan tindakan dan konteks dari setiap perbuatan kita.
3. Kapan suatu tindakan itu baik secara moral? Suatu tindakan disebut baik secara moral jika tindakan yang kita lakukan itu baik, entah itu objeknya, tujuannya pun konteksnya.
Apa yang dimaksud dengan kecenderungan?
4. Kecenderungan adalah perasaan atau kecenderungan yang sejak semula telah ada dalam jiwa manusia. Kecenderungan yang paling mendasar adalah cinta yang diakibatkan oleh daya tarik dari yang baik. Cinta itu menyebabkan kerinduan kepada kebaikan yang belum ada dengan harapan akan memperolehnya. Perasaan itu akan berakhir dalam kepuasaan dan kegembiraan terhadap kebaikan yang dimiliki. Dari sebab itu itu kecenderungan itu dikatakan baik secara moral kalau kecenderungan itu memberikan mendekatkan manusia pada Allah sumber segala kebaikan; dan buruk kalau sebaliknya.
5. Bagaimana manusia dapat mengatasi kecenderungan takut, sedih dan deritanya? Mendekatkan diri kepada Kristus, karena di dalam Kristus, perasaan manusia dapat menemukan penyempurnaannya di dalam cinta Kristiani dan kebahagiaan ilahi.***