Dalam pertemuan Sidang Pleno Konferensi Waligereja Latin Wilayah Arab yang berlangsung di Roma, Paus Fransiskus meminta para Uskup untuk terus menjalankan misi perdamaian dan rekonsiliasi.
Pada hari ini, Rabu (28/08/2024). Paus Fransiskus kembali mengungkapkan keprihatinannya yang mendalam atas meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, memperingatkan bahwa hal ini sering kali berujung pada konflik terbuka dan perang.
Hal ini disampaikan oleh pejabat dari Palestina yang melaporkan bahwa setidaknya ada sembilan orang tewas dalam serangan Israel di seluruh Tepi Barat yang sudah diduduki, dan mengungkapkan kekhawatiran akan perang yang akan lebih meluas.
Dalam sambutannya, saat berbicara kepada para peserta Konferensi Waligereja Latin Wilayah Arab yang sedang melaksanakan sidang pleno di Roma, Paus memperingatkan bahwa “Konflik ini, alih-alih menemukan solusi yang adil, tapi tampaknya semakin mengakar, dengan resiko meluas dan memicu daerah sekitar”
Situasi ini, kata Bapa Suci, telah mengakibatkan banyak kematian, kehancuran besar-besaran dan penderitaan yang semakin meluas, memupuk kebencian dan dendam yang dapat menyebabkan tragedi di masa yang akan datang.
Memupuk dialog dan perdamaian
Paus menekankan pentingnya menjaga pengharapan dan membina solidaritas, serta meyakinkan para Uskup akan kedekatan spiritualnya dengan mereka dan Gereja-gereja yang mereka wakili. Paus mendorong mereka untuk tetap teguh dalam iman dan memupuk dialog serta perdamaian.
“Semoga Tuhan selalu memberi Anda kekuatan untuk menjadi saksi iman kepada-Nya, bahkan melalui dialog yang penuh hormat dan tulus dengan semua orang,” ujarnya.
Simbol Pengharapan
Inti dari pesan Paus kepada para Uskup adalah imbauan untuk menjadi simbol pengharapan ditengah keputusasaan, mendorong mereka untuk “menjaga harapan tetap hidup.” Jadilah, untuk semua orang, tanda-tanda pengharapan, kehadiran yang menumbuhkan kata-kata dan tindakan perdamaian, persaudaraan, dan rasa hormat.” Ujarnya.
“Jagalah harapan tetap hidup! Jadilah, bagi semua orang, tanda-tanda harapan, kehadiran yang menumbuhkan kata-kata dan tindakan perdamaian, persaudaraan, dan rasa hormat.”
Paus mengucapkan terima kasih kepada mereka karena telah menjadi “api pengharapan di tempat yang tampaknya padam,” dan mendorong mereka untuk terus bekerja menuju misi perdamaian dan mengatasi perpecahan.
Pentingnya karya pastoral
Akhirnya, Paus menekankan pentingnya kerja pastoral mereka, terutama dalam memberikan pendidikan Kristen yang memadai kepada siswa di sekolah-sekolah negeri, terutama di wilayah di mana umat Kristen adalah minoritas.
Dia mencatat nilai mendalam dari pembentukan ini yang membantu umat untuk memperdalam pemahaman mereka tentang iman, dan memungkinkan mereka untuk terus memelihara harapan sebagai umat kristen.
Paus mengakhiri pidatonya dengan mengucapkan terima kasih kepada para uskup atas kunjungan mereka dan memohon perlindungan dan penghiburan dari Perawan Maria atas mereka: “Saya memberkati Anda dengan sepenuh hati. Mari kita saling berdoa.”
Sumber : https://www.vaticannews.va/en.html