Pastor Paroki Santo Mikael Perkamil, RD Aloisius Wenseslaus Maweikere (Wens) menjadi selebran pada misa II Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus, yang didampingi Frater Gabriel Billy Runtu.
Petugas liturgi yaitu Wilayah Rohani St. Elisabet. Perayaan Ekaristi ini diselenggarakan di Gedung Gereja Paroki St Mikael, pada hari Minggu, 11 Juni 2023.
Kotbah dalam misa kedua ini dibawakan oleh Fr. Bill. Dalam kotbahnya fr mengatakan setiap orang secara manusiawi didorong untuk memenuhi kebutuhan jasmani yakni makan dan minum.
Namun, bukan saja jasmani orang yang perlu dikenyangkan dengan makanan dan minuman, tubuh rohani atau jiwa setiap orang juga membutuhkan makanan dan minuman. Sebagai umat beriman kristiani, kita menerima makanan dan minuman dari Allah yang kita imani, melalui sang Putera, Yesus Kristus yang mengorbankan diri-Nya di salib. Kristus memberikan tubuh-Nya menjadi makanan dan darah-Nya menjadi minuman yang dapat menyegarkan dan menguatkan tubuh rohani kita semua yang percaya kepada-Nya.
Dalam injil yang kita dengarkan hari ini, Yesus menyatakan dengan jelas bahwa tubuh-Nya adalah benar-benar makanan, dan darah-Nya adalah benar-benar minuman. Yesus sendiri memberikan tubuh dan darah-Nya kepada kita semua dalam Ekaristi. Dalam kenangan akan kurban Yesus di Salib dalam perayaan Ekaristi, kita menerima Tubuh dan Darah Kristus yang menjadi sumber keselamatan bagi kita.
Yesus sendiri mengatakan: “Jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.” Hampir serupa dengan orang Israel dalam perjalanannya ke tanah terjanji menerima manna di padang gurun yang tidak mereka kenal namun menyelamatkan mereka dari kelaparan sebagaimana dikatakan dalam kitab Ulangan, kita pun dalam Ekaristi menerima makanan yang menyelamatkan kita dari kelaparan tubuh rohani kita.
Bedanya, makanan yang kita terima saat ini, adalah makanan yang kita kenal, dan kita tahu berasal dari Yesus Kristus, yakni Tubuh dan Darah-Nya sendiri. Yesus berfirman: “Akulah roti yang telah turun dari surga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.”
Dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus, Santo Paulus berkata: “Karena roti hanya satu, maka kita ini, sekalipun banyak merupakan satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu”.
Dengan menerima tubuh dan darah Kristus, kita semua juga dipersatukan dalam satu tubuh yaitu tubuh mistik Kristus dengan Kristus sendiri sebagai kepalanya. Kita semua yang menyambut tubuh dan darah Kristus, membangun satu persekutuan yakni Gereja.
Dalam perayaan Ekaristi, Yesus membagikan Tubuh dan Darah-Nya kepada kita semua. Dan dengan menyantapnya kita semua dipersatukan dalam satu persekutuan umat Allah, dan meperoleh bagian dalam keselamatan dan kebahagiaan kekal sebagaimana dijanjikan Allah.
Sayangnya, dalam kehidupan kita saat ini, tidak sedikit saudara kita, keluarga kita, umat beriman yang malas mengikuti perayaan Ekaristi.
Orang mulai kesulitan menentukan prioritas dalam kehidupan. Perkerjaan menjadi nomor satu, uang menjadi segala-galanya, sedangkan Ekaristi menjadi hal yang kurang berarti lagi dalam kehidupan setiap orang.
Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus yang diperingati gereja hari ini, mengajak kita untuk kembali menjadikan Ekaristi sebagai sumber keselamatan dimana kita dipersatukan dengan Kristus dan seluruh umat beriman dalam persekutuan orang-orang yang menerima keselamatan lewat Kristus yang memberikan tubuh dan darah-Nya sebagai makanan dan minuman yang menyegarkan jiwa kita.
Kita diajak untuk rajin mengikuti perayaan Ekaristi. Kita juga diajak untuk membina persekutuan yang telah terbentuk lewat perayaan Ekaristi, di keluarga dan wilayah rohani kita. Kita diajak untuk menjadi saksi bagi sesama kita lewat tindakan yang kita mulai lebih dulu dalam diri kita masing-masing.
Bacaan pertama diambil dari Ulangan 8:2-3.14b-16a, dengan judul perikop “Tuhan memberi engkau makan manna yang tidak kau kenal dan juga tidak dikenal nenek moyangmu”.
Bacaan kedua diambil dari 1 Korintus 10:16-17, dengan judul perikop “Karena roti itu hanya satu, maka kita ini, sekalipun banyak merupakan satu tubuh”.
Sedangkan bacaan Injil diambil dari Yohanes 6:51-58 dengan judul perikop “Tubuh-Ku benar-benar makanan, Darah-Ku benar-benar minuman”.
Perayaan Ekaristi ini dimulai pada pukul 09.00 dan berjalan dengan hikmat dan lancar hingga selesai.
Pada perayaan Ekaristi ini, diadakan juga penerimaan atas seorang anggota umat yang baru.
Dan pada akhir misa, Pastor menyampaikan rangkaian kegiatan yang akan dilangsungkan beserta program kerja pada semester yang akan datang.
Selain itu, pastor juga membagikan buku kumpulan doa bagi DPP inti dan ketua-ketua wilayah rohani yang hadir sebagai apresiasi, penghargaan dan bentuk terima kasih atas pelayanan selama ini.(Komsos OMK Paroki St Mikael Perkamil, Gabriel Billy Runtu)