Prioritas dan kepekaan menjadi pesan penting Pastor Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta, Griya Paniki Indah (GPI), Pastor Fransiscus Antonio Runtu Pr dalam Perayaan Ekaristi Hari Minggu XXX, 27 Oktober 2024.
Pastor Fransiscus menyoroti dalam Injil Markus 10:46-52 tentang kisah Bartimeus, seorang buta dan pengemis yang berteriak meminta perhatian Yesus, meski diabaikan oleh orang-orang di sekitarnya.
“Dalam kisah ini, Yesus mendengar teriakan Bartimeus, walaupun orang lain suruh diam. Lalu Yesus menyuruh murid-murid-Nya memanggilnya. Respons orang-orang yang awalnya mengabaikan Bartimeus menjadi berubah; apakah itu karena peduli atau sekadar ingin terlihat baik di mata Yesus, namun setidaknya ada pertobatan di situ,” ujar Pastor Angki sapaan akrab dari Pastor Fransiscus.
Lanjut Pastor Angki , Tuhan Yesus bertanya pada Bartimeus apa yang dapat Ia perbuat untuk orang buta itu. “Biasanya kita kalau melihat sesuatu langsung simpulkan, tanpa bertanya-tanya,” ujar Pastor.
Menurutnya Bartimeus tidak meminta hal-hal material, melainkan sesuatu yang benar-benar ia butuhkan, yaitu penglihatannya. “Tuhan Yesus mengatakan, ‘Imanmu telah menyelamatkan engkau.’ Ini adalah bukti bahwa prioritas yang benar dapat membawa keselamatan. Dengan melihat Bartimeus bisa memperhatikan orang lain di sekitarnya, dengan melihat ia bisa memprioritaskan, dan dengan melihat dia bisa melayani,” jelas Pastor Angki sapaan akrabnya.
Dalam homilinya, Pastor Fransiscus mengingatkan umat untuk melihat kembali apa yang esensial dalam hidup dan pelayanan. Ia menggarisbawahi bahwa iman bukan hanya soal percaya, melainkan juga tentang kemampuan memilih prioritas yang tepat, yang pada akhirnya memberi makna sejati. Di akhir homilinya, Pastor juga mengajak umat untuk menjalankan program-program gereja yang telah disusun sesuai kebutuhan, bukan sekadar rencana semata, namun apa yang sungguh-sungguh dibutuhkan umat.
Pesan ini, menurut Pastor Fransiscus, juga berlaku dalam setiap doa, termasuk dalam bulan Rosario ini. “Semoga kita tidak hanya berdoa untuk banyak keinginan, tapi untuk hal-hal yang benar-benar penting dan esensial,” pesannya menutup homili.(Roy)