Misa Malam Natal di Paroki Bunda Teresa dari Calcutta, Griya Paniki Indah, pada Selasa (24/12/2024) berlangsung khidmat. Pastor Fransiscus Antonio Runtu Pr,mengajak umat merenungkan makna Natal melalui simbol Kandang Natal yang penuh kesederhanaan.
Dalam homilinya, Pastor Fransiscus menjelaskan bahwa Kandang Natal bukan sekadar dekorasi, melainkan simbol utama Natal dalam iman Katolik.
“Kandang Natal mengingatkan kita akan kesederhanaan dan kerendahan hati Kristus yang lahir di tengah keterbatasan. Ucapan ‘Selamat Natal’ bukan hanya rangkaian kata, tetapi doa dan harapan agar hidup kita menjadi lebih baik dengan meneladani kesederhanaan Sang Penebus,” ujar Pastor Fransiscus.
Pastor juga mengangkat kisah Yosep yang sebagai kepala keluarga harus kembali ke kampung halamannya, tetapi justru menghadapi kenyataan pahit karena tidak ada tempat bagi keluarganya di tanah asalnya.
“Selamat Natal mengingatkan kita bahwa kehidupan di dunia ini sementara. Maria tahu bahwa anaknya adalah Putra Allah, tetapi ia tetap hidup dalam kesederhanaan. Hari ini lahir Penebus, marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat kesederhanaan ini,” tambahnya.
Pastor Fransiscus juga mengajak umat untuk menjadi pribadi dan keluarga yang sederhana, menekankan bahwa kekudusan tidak ditentukan oleh kemewahan atau gelar, tetapi oleh perjuangan dan belajar menerima apa yang ada menjadi bagian hidup kita dan itulah selamat Natal.
“Kekudusan adalah tentang menerima apa yang ada sebagai bagian hidup kita. Inilah inti dari Natal: menjalani hidup dengan kasih, kerendahan hati, dan syukur,” tutupnya.
Misa Malam Natal ini menjadi momen refleksi bagi umat untuk kembali menghidupi nilai-nilai kesederhanaan dan kebersamaan, sebagaimana ditunjukkan dalam peristiwa kelahiran Yesus di Betlehem.(Roy)