BerandaBerita KomsosPastor Fransiscus Runtu: Untuk Apa Kita Bekerja Keras?

Pastor Fransiscus Runtu: Untuk Apa Kita Bekerja Keras?

Published on

spot_img

Pada misa syukur pesta pelindung Wilayah Rohani Santa Ursula, Senin 21 Oktober 2024, Pastor Fransiscus Antonio Runtu Pr., Pastor Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah, menyampaikan pesan penting mengenai tujuan kita bekerja keras. 

Dalam khotbahnya, Pastor Fransiscus yang akrab disapa Pastor Angki menekankan bahwa keselamatan bukanlah hasil dari kerja keras manusia, melainkan murni anugerah Tuhan.

“Kita sering banting tulang mengejar keselamatan, namun segala karya kita tidak akan otomatis menghasilkan kekudusan,” ujar Pastor Angki. Menurutnya, kekudusan adalah anugerah yang diakui oleh orang lain atas hidup seseorang, bukan sesuatu yang bisa dikejar dengan usaha pribadi.

Pastor Angki juga mengingatkan bahwa tujuan utama kita dalam bekerja bukanlah semata-mata untuk mengumpulkan harta atau mengamankan masa depan pribadi.

464225646 122177527280055783 2268151412837678919 n

“Untuk apa torang kerja tiap hari. Timbun banyak hal bukan untuk torang mo pake,” tukasnya. Ia menekankan bahwa dalam bacaan Injil, Kristus mengkritisi motivasi manusia yang bekerja hanya untuk diri sendiri. Sebaliknya, pekerjaan seharusnya menjadi ekspresi pelayanan kepada orang lain.

Pastor juga mempertanyakan motivasi umat dalam mengikuti misa dan ibadah. 

“Kalau saya imam membuat misa untuk mendapatkan sesuatu berarti itu bukanlah motivasi yang tulus. Tujuan saya adalah hadir bersama umat, karena inilah nilai dari pekerjaan saya,” jelasnya.

Pastor Angki menegaskan bahwa perayaan liturgi, termasuk ekaristi, seharusnya menjadi bentuk doa, bukan untuk tujuan materi. Sebagai contoh, Pastor Angki menyoroti teladan Santa Ursula, yang sepanjang hidupnya tidak pernah berambisi menjadi orang kudus, melainkan mengabdikan dirinya bagi orang lain. Kekudusan, menurut Pastor Angki, adalah pemberian dari Tuhan dan penilaian dari sesama, bukan hasil usaha yang kita kejar.

“Kudus tidak terlepas dari kepedulian kepada sesama, dan inilah hakekat dari kehidupan Kristiani,” tutup Pastor Angki.

Sementara itu Ketua Wilayah Rohani Santa Ursula Vivi Aganitji Pamikiran dalam sambutannya berharap umat meneladani spirit Santa Ursula sebagai simbol keteguhan iman dan keberanian.

“Sebagaimana Santa Ursula dikenal sebagai simbol keteguhan iman dan keberanian, kiranya kita semua umat Wilayah Rohani Santa Ursula bisa meneladani kedua hal itu. Mari kita jadikan momen ini sebagai pengingat akan komitmen kita dalam melayani Tuhan dan sesama dengan sepenuh hati, meneladani keberanian dan pengorbanan yang telah ditunjukkan oleh Santa Ursula,” pungkas Pamikiran.

Perayaan pesta pelindung Wilayah Rohani Santa Ursula juga dihadiri DPP dan ketua-ketua Wilayah Rohani Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta GPI.(Roy)

KONTEN POPULER

Latest articles

Mengenali Yesus yang Bangkit dalam Kehidupan Sehari-hari

Pada hari Selasa, 22 April 2025, umat Wilayah Rohani Santa Maria Goretti mengadakan Ibadat...

Mengenali Yesus dalam Kehadiran-Nya yang Hidup

Pada hari yang penuh damai, umat Wilayah Rohani St. Kristoforus mengadakan Ibadah Sabda yang...

Merenungkan Kasih Tuhan yang Memanggil Nama Kita

Pada perayaan Ibadah Sabda Wilayah Rohani Sta. Theresia Lisieux yang dilaksanakan di keluarga Tatipang...

Syukur Atas Kasih Tuhan yang Memanggil Nama Kita

Pada Selasa, 22 April 2025, umat Wilayah Rohani St. Vincentius melaksanakan Ibadat Sabda yang...

More like this

Mengenali Yesus yang Bangkit dalam Kehidupan Sehari-hari

Pada hari Selasa, 22 April 2025, umat Wilayah Rohani Santa Maria Goretti mengadakan Ibadat...

Mengenali Yesus dalam Kehadiran-Nya yang Hidup

Pada hari yang penuh damai, umat Wilayah Rohani St. Kristoforus mengadakan Ibadah Sabda yang...

Syukur Atas Kasih Tuhan yang Memanggil Nama Kita

Pada Selasa, 22 April 2025, umat Wilayah Rohani St. Vincentius melaksanakan Ibadat Sabda yang...