Pastor Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta GPI, Pst. Petrus Tinangon PR, merayakan Hari Ulang Tahun tahbisan Imamat ke-41, tapat pada Hari Raya Pesta Santo Petrus dan Santo Paulus, Kamis 29 Juni 2023.
Pastor Piet, sapaan akrabnya merayakan HUT Imamat ke-41 di usia 68 tahun. Pengurus Dewan Pastoran Paroki (DPP) dan umat merayakannya secara sederhana dalam misa harian dan dilanjutkan santap kasih bersama usai misa.
“Terima kasih kepada Tuhan yang maha kuasa karena telah berkenan mengaruanikan karuania imamat 41 tahun yang lalu kepada hambanya yang tidak pantas ini. Syukur pada Tuhan karena sudah meguatkan selama ini. Jadi selama 41 tahun saya telah setia menjalani penggilan imamat menjadi gembala gereja bukan semata-mata karena saya hebat tapi karena rahmat dan bimbingan Allah karena kebesaran, kebaikan dan kesetian mendampingi saya yang sebenarnya lemah,” ungkap Pastor Piet, Kamis (29/06/2023).
Pastor berterima kasih kepada umat Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta yang telah mendukungnya lewat doa dan pengertian tulus kepadanya, baik kekurangan dan kelebihannya. “Terima kasih untuk pertemanan, untuk perhatian dan pendampingan dalam hal kebutuhan pribadi menghadapi berbagai pertemuan,” tutur Tinangon.
“Saya tidak punya tradisi khusus merayakan ulang tahun. Keluarga saya dan kakak, adik saya termasuk orang tua saya tidak punya kebiasaan merayakan hari ulang tahun,” sebut Pastor Tinangon.

Pastor Paroki pertama di Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta ini juga menceritakan kisahnya saat berulang tahun. “Waktu saya sudah Pastor, tradisi hari ulang tahun tidak saya rasakan sebagai pengajar di seminari. Pada waktu ulang tahun itu, saya berada di Jakarta karena pointmen dengan dokter pribadi saya dan di Jakarta tidak ada orang yang tahu hari ulang tahun saya, sehingga tidak ada yang datang memberi selamat kepada saya. Ulang tahun saya nanti dirayakan saat saya patah kaki dirawat dan tidak bisa kemana-mana, harus berada di tempat,” ungkap Pastor Tinangon. Pastor Piet mengaku sadar setelah menjadi Pastor Paroki dirinya adalah milik umat dan ia mensyukuri anugerah imamatnya. “Setelah jadi Pastor Paroki saya baru sadar bahwa umatlah yang merayakan ulang pastor. Karena pastor bukan lagi milik pribadi melainkan pastor milik umat, maka saya mengikuti kemauan umat juga. Meski demikian peringatan hari ulang tahun dan lain-lain dengan setiap saat saya mensyukuri anugerah kehidupan sebagai anugerah keselamatan terutama anugerah Imamah. Semoga saya menjadi berkat bagi banyak orang untuk kemuliaan Tuhan. Dengan demikian saya berharap dapat terus mengalami kegembiraan batin. Inilah doa saya sehari-hari,” pungkas Pastor Petrus Tinangon.
Hadir dalam misa dan perayaan tersebut pengurus DPP, pengurus Dewan Pastoral Stasi (DPS), pengurus wilayah rohani dan kelompok kategorial.(Roy)