Manado – “Marilah kita membuka hati untuk berdoa dan bersyukur, agar Yesus juga lahir dan tinggal dalam hati kita masing-masing, dalam keluarga-keluarga kita, dalam persekutuan-persekutuan kita, dan dalam masyarakat kita,”
Hal ini diungkapkan Pastor Johanis Ohoitimur, MSC (Yong) dalam homilinya pada Misa Kedua Hari Raya Natal, bertempat di Gedung Gereja St Mikael Perkamil Manado, Rabu (25/12/2024).
“Selamat hari raya Natal kepada kita sekalian. Setelah kita mempersiapkan diri, keluarga, persekutuan-persekutuan kita selama 4 pekan masa adven, hari ini bersama Gereja, kita diperkenankan merayakan Hari Raya Natal, peringatan kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus,” tuturnya.
Menurut Pastor Yong, hari ini kita bersyukur bahwa kita dapat merayakan Hari Raya Kelahiran Yesus Kristus secara liturgis.
“Ada orang yang tidak merayakan Natal karena mereka bukan pengikut Kristus. Ada orang lain yang tidak merayakan Natal, tapi mengucapkan Selamat Natal kepada kaum kristiani yang merayakannya; mereka menunjukkan sikap hormat sebagai sesama manusia,” ujarnya.
Lanjut Pastor Yong, ada orang lain yang mengaku diri pengikut Yesus, tetapi hanya merayakan Natal dengan menciptakan suasana pesta dan makan-minum istimewa, dengan dekorasi-dekorasi Natal; mereka ini merayakan Natal hanya secara duniawi.
“Ada orang Kristen lain seperti kita, yang merayakan Natal dengan mempersiapkan diri, mempersiapkan keluarga, mempersiapkan komunitasnya, dan memuncakkan perayaan Natal secara liturgis seperti kita sekarang ini,” ungkapnya.
Pastor Yong menjelaskan, kita merayakan Natal dengan mendengarkan Sabda Tuhan dan merayakan Ekaristi Kudus.
“Mengapa perayaan Natal secara liturgis itu penting? Karena tidak ada Natal yang sejati tanpa Yesus Kristus. Iman kepada Yesus Kristus sebagai Putra Allah, itulah yang memberi makna bagi perayaan Natal,” tegasnya.
Pastor Yong bertanya, siapakah Yesus yang kelahiran-Nya kita rayakan secara istimewa?
Dalam Injil tadi Rasul Yohanes mengatakan, “Pada mulanya adalah Firman dan Firman telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita.”
“Natal adalah peristiwa Firman menjadi manusia, Firman itu = Allah sendiri; maka Yesus adalah Allah. Allah menjadi manusia dan tinggal di antara kita,” urainya.
Pastor Yong menyatakan, Natal berarti kita merayakan lahirnya Putera Allah, dia tinggal di antara kita, dan menyertai kita, Immanuel, Allah beserta kita.
“Dia berjalan bersama kita, Ia menyatakan cinta kasih Allah kepada kita manusia. Perayaan Natal adalah perayaan cinta kasih Allah kepada kita manusia. Karena cinta-Nya yang sangat besar kepada dunia, dunia yang diciptakan-Nya, dunia yang gelap karena dosa, maka Allah mengutus Putra Tunggal-Nya menjadi manusia untuk menyapa kita, untuk menyertai kita, untuk menebus orang yang percaya kepada-Nya,” paparnya.
Pastor Yong menyatakan, Yesus yang lahir dan yang berjalan bersama kita adalah Tuhan dan Juruselamat, Tuhan sendiri yang tinggal di antara kita. Ia berbicara kepada kita untuk memberikan tuntunan dan bimbingan bagi kehidupan kita. Dia diam di antara kita.
“Maka pada hari raya Natal hari ini kita layak bersyukur, karena Tuhan kita bukanlah Tuhan yang jauh, melainkan Tuhan yang dekat dan akrab dengan kita,” tandasnya.
Pastor Yong menegaskan, maka sungguh benar bahwa pada perayaan Natal ini kita merasakan cinta dan kekuatan Allah yang menyertai kita.
“Apapun keadaan kita, apapun kesulitan, kekurangan atau problem yang kita hadapi, Tuhan beserta kita, Dia ada di antara kita, Dia mencintai kita, seperti dikatakan dalam Bacaan I (Yes. 52:7-10), Bergembiralah sebab Tuhan menghibur umat-Nya,” tegasnya.(man repi)