Selama Audiensi Umum mingguannya, Paus Fransiskus melanjutkan rangkaian katekese tentang Roh Kudus, kali ini merenungkan tentang Pembaptisan Yesus dan pengurapan Roh Kudus atas Putra Allah.
Pembaptisan Yesus menandai “momen yang sangat penting” dalam Wahyu dan sejarah keselamatan, ujar Paus Fransiskus dalam Audiensi Umum hari Rabu kemarin di Aula Paulus VI, Vatikan.
Saat Paus melanjutkan katekesenya tentang Roh Kudus, Bapa Suci membahas turunnya Roh Kudus atas Yesus pada saat pembaptisan-Nya di Sungai Yordan.
Sebagai Mesias, Imam, Nabi, dan Raja, Bapa Suci mengingatkan bahwa Yesus pada gilirannya menganugerahkan Roh Kudus kepada kita, anggota Tubuh Mistik-Nya, yaitu Gereja.
Dalam Pembaptisan, lanjutnya, setiap dari kita diurapi dengan minyak krisma wangi “sebagai tanda partisipasi kita dalam kehidupan Kristus” dan “misi kita untuk menyebarkan keharuman kehadiran-Nya yang menyelamatkan di dunia kita.”
Pengurapan membuat kita menjadi harum, kata Bapa Suci, seraya menambahkan bahwa “seseorang yang hidup dalam pengurapannya dengan sukacita membuat Gereja harum, membuat komunitas harum, membuat keluarga harum dengan keharuman rohani ini.”
Dosa menjauhkan kita dari Kristus
Namun, Paus mengingatkan, “kita tahu bahwa, sayangnya, terkadang orang Kristen tidak menyebarkan keharuman Kristus, melainkan bau busuk dari dosa mereka sendiri.”
“Dan jangan pernah lupa: dosa menjauhkan kita dari Yesus, dosa membuat kita menjadi minyak yang buruk,” tegasnya, memperingatkan kita terhadap tipu daya iblis.
Kejar sukacita dan kebajikan
Sebaliknya, Paus mendorong umat untuk menjadi pribadi seperti yang disebutkan oleh Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Galatia, yaitu pribadi yang berbudi luhur, setia dalam kasih, dan tidak sombong.
Paus Fransiskus mengakhiri katekesenya dengan mengajak semua orang untuk menjadi lebih sadar dan dikuatkan oleh kenyataan bahwa kita telah diurapi oleh Roh Tuhan.