Pada tanggal 14 Januari 2018, Warga Kawanua Katolik yang berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang (Jabodetabek), merayakan Natal dan Tahun Baru, bertempat di Aula Direktorat Zeni TNI AD, Jakarta Timur. Perayaan yang diawali Misa Syukur itu dihadiri lebih kurang 800-an orang, termasuk para undangan yang adalah tokoh-tokoh masyarakat Kawanua lainnya. Franky Boseke, selaku Ketua Panitia, merasa kaget dengan jumlah yang hadir ini, karena melebihi perkiraan. Selain Misa syukur, acara juga diisi dengan berbagai atraksi, seperti Tari Selendang Biru, Tari Jajar Orang Muda Katolik Kawanua Katolik Jabodetabek, Kor Kerukunan Keluarga Kawanua Katolik Kalvari, Musik Kolintang, dan Tari Kabasaran.
Acara yang tersusun rapih dan bersifat kekeluargaan ini ditandai juga dengan pelantikan Pengurus Kawanua Katolik Se-Jabodetabek periode 2018-2023, yang diketuai oleh Stevanus Rengkuan. Ketua Kawanua Katolik yang baru ini mengajak seluruh Warga Kawanua Katolik (KK) untuk terus bekerja sama memajukan organisasi KK, dan mendorong kerja sama dengan semua kelompok Kawanua, juga dengan kelompok etnis-etnis yang ada di Jabodetabek yang berlabel Katolik.
Seluruh pengurus yang bersemangat mendapat berkat dari Pastor Johny Luntungan MSC, Pemimpin Provinsi MSC Indonesia, yang menjadi Pastor Moderator Kawanua Katolik. Dalam khotbahnya, Pastor Moderator Kawanua Katolik ini mengajak seluruh pengurus untuk semakin berperan dalam kemasyarakatan dan tidak ekslusif. Berani tampil membawa kebenaran demi keadilan, dan terus menginspirasi semangat persatuan dimanapun berada.
Pelantikan ini disaksikan beberapa tokoh Kawanua Katolik, baik yang berdomisili di Jabodetabek, Manado, Kalimantan Barat, juga dihadiri oleh Ketua Presidium Pusat Ikatan Sarjana Katolik (ISKA). Mayjen TNI Ivan Ronald Pelealu, Ketua Dewan Penasihat, menyerahkan pataka Kawanua Katolik kepada ketua yang baru sebagai tanda tugas perutusan dimulai. Dengan penuh perhatian, sejak proses pembentukan yang memakan waktu, ia terus mengajak para pengurus untuk ambil bagian dalam pembangunan bangsa, daerah asal, dan Gereja.
Kehadiran organisasi Kawanua Katolik Se-Jabodetabek ini disambut syukur oleh Warga Kawanua Katolik, karena sejak lama wadah ini dinantikan. Terasa ada kerinduan hadirnya suatu wadah yang dapat menghimpun Warga Kawanua Katolik untuk terus bersatu dan bersama-sama berkarya lewat berbagai potensi yang ada, terrmasuk dalam pelestarian nilai-nilai luhur leluhur Minahasa.
Organisasi Kawanua Katolik hadir karena merasa keragaman suku, budaya, agama, bahasa dan adat-istiadat yang ada di Indonesia merupakan suatu kekayaan yang potensial dan disyukuri untuk memperkuat kepribadian bangsa menjadi suatu bangsa yang besar. Tou Kawanua Katolik yang merupakan warga masyarakat keturunan suku Minahasa, beriman Katolik, merupakan bagian dari keragaman tersebut. Kawanua Katolik terpanggil untuk mengambil bagian dalam memajukan bangsa dan negara, Gereja, serta daerah tanah leluhur, memperkuat persatuan bangsa, dan dengan semangat kebangsaan dan keimanan Katolik mewujudkan perdamaian, kesejahteraan, dan melestarikan budaya.
Dengan semangat persatuan dan persaudaraan yang dijiwai iman Katolik dan kearifan budaya leluhur, seperti: Si Tou Timou Tumou Tou (manusia hidup untuk menghidupkan sesamanya), maesa-esaan (saling bersatu), matombol-tombolan (saling menopang), masigi-sigian (saling hormat), masawang-sawangan (saling membantu), maupus-upusan (saling menyayangi), perkumpulan Kawanua Katolik, yang keberadaannya pertama kali diumumkan di hadapan Umat Katolik Jabodetabek pada saat Perayaan Syukuran Tahbisan Uskup Baru untuk Keuskupan Manado, Mgr. Benedictus Rolly Untu MSC, di Jakarta, pada 26 Agustus 2017, dan dihadiri oleh Romo Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta.
oleh: Maxi Paat