Pada perayaan ekaristi Hari Minggu Biasa XXXI, 3 November 2024 di Paroki Bunda Teresa dari Calcutta, Griya Paniki Indah (GPI), Minggu, Pastor Fransiscus Runtu, Pr. menyampaikan renungan mendalam berdasarkan bacaan Injil Markus 12:28b-34. Dalam khotbahnya, Pastor Runtu menyoroti pesan inti dari ajaran Yesus, yakni mencintai Allah dan sesama sebagai hukum utama.
“Yesus mengatakan, ‘Engkau tidak jauh lagi dari Kerajaan Allah,’ bukan dalam konteks kematian yang semakin dekat, tetapi dalam makna hadirnya kasih Allah di dunia,” ungkap Pastor Runtu.
Pastor Runtu menekankan bahwa di dalam iman Kristiani, tidak ada pembenaran untuk merendahkan atau mengorbankan orang lain demi nama Allah. Ia memperingatkan umat agar berhati-hati dengan perilaku yang menampilkan kebaikan namun dengan motivasi yang keliru.
“Mencintai Allah tanpa mencintai sesama adalah kebohongan besar,” jelas Pastor Angki sapaan akrabnya.
Pastor juga menyinggung rencana penataan ulang bagian belakang gereja, yang membutuhkan partisipasi umat dalam penggalangan dana. Namun, ia menolak pendekatan yang memaksa umat untuk menyumbang dengan nilai tertentu.
“Jika kita menentukan jumlah sumbangan secara seragam untuk setiap keluarga itu kelihatannya adil tetapi sesungguhnya tidaklah adil. Adil adalah memberi kebebasan untuk berkontribusi sesuai kemampuan dan keikhlasan masing-masing, tanpa paksaan,” katanya.
Dengan pesan ini, Pastor Runtu mengajak umat agar memperkuat kasih kepada Tuhan dan sesama dalam keseimbangan yang benar, demi membangun komunitas gereja yang peduli tanpa mengorbankan atau memaksa sesama.(Roy)