Minggu, 2 Juni 2024, bertepatan dengan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus di Gereja Katolik Paroki Yesus Gembala Baik Paniki diselenggarakan penerimaan Komuni Pertama bagi 53 orang peserta yang dipimpin oleh Pastor Paroki, Pst. Aloysius Wilar Pr.
Peserta komuni pertama yang telah dipersiapkan kurang lebih selama 3 bulan oleh Frater Pastoral, Fr. Krisjumon Tohea beserta guru-guru SDK 02 Don Bosco Paniki Bawah ini tampak berjajar rapi dan menarik dalam balutan pakaian serba putih dengan bunga di dada kiri mereka di awal perarakan masuk dengan didampingi orang tua mereka, dimana sebelumnya salah seorang tokoh umat yang diwakilkan oleh Bpk. Rence Lebe, selaku Ketua DPP Bidang 1 Kerohanian menyerahkan anak-anak peserta Komuni Pertama ini kepada Imam selebran.
Dalam homilinya, Pastor Paroki yang akrab disapa dengan panggilan Romo Ape ini, mengungkapkan bahwa tidak sedikit anak-anak penerima Komuni Pertama ini justru hadir menyelamatkan orang tua mereka. Loh, bagaimana bisa mereka menyelamatkan orang tua mereka ? Ternyata ada kesaksian dari orang tua yang mengungkapkan bahwa selama ini merasa telah jauh dari kehidupan menggereja, jarang bahkan tak datang ke gereja, atau kalau pun datang, tidak berani sambut tubuh Kristus karena merasa tidak layak hingga sudah lupa kapan terakhir kali mengaku dosa. Sehingga lewat anak-anak mereka yang akan menerima Komuni Pertama ini, orang tua secara tidak langsung digugah kembali akan makna Tubuh dan Darah Kristus dalam hidup mereka, sehingga bisa dikatakan bukan hanya anak yang menjadi penerima komuni pertama, tapi orang tua pun bahkan ada yang sampai menitikan air mata karena sudah lama tidak menerima hosti kudus itu dalam hidup mereka sehingga merasakan kembali menerima hosti layaknya menerima komuni pertama.
Adapun sehari sebelum upacara penerimaan komuni pertama ini, Pastor memberikan kesempatan kepada peserta dan orang tua untuk menerima Sakramen Pengakuan Dosa, yang dirasakan oleh sebagian orang tua, khususnya orang tua yang telah meninggalkan kehidupan rohani mereka, dirasakan menjadi suatu kesempatan bertobat, membersihkan diri agar layak dan pantas menyambut tubuh dan darah Kristus yang kudus. Bahkan salah seorang dari orang tua peserta yang sempat ditemui penulis mengungkapkan bahwa ia sangat terharu saat mengantar anak mereka menyambut tubuh dan darah Kristus, bukan cuma karena bangga pada anaknya, tapi juga menitikan air mata karena rasa syukur pada Tuhan yang masih berkenan memberikan pengampunan dan kesempatan pada dirinya untuk menerima hosti dua rupa yakni tubuh dan darah Kristus pada perayaan Ekaristi tersebut.
Fr. Krisjumon Tohea, Frater Pastoral di Paroki YGB Paniki mengungkapkan bahwa pelaksanaan Komuni Pertama sebenarnya tidak hanya dilaksanakan di Pusat Paroki, tapi juga di Stasi-stasi seperti di Stasi Perum Paniki Dua pada tanggal 12 Mei 2024 sebanyak 11 peserta, kemudian di Stasi Lapangan pada tanggal 19 Mei 2024 sebanyak 5 peserta dan di Stasi Paniki Atas pada tanggal 26 Mei 2024 sebanyak 3 orang peserta. Sedangkan yang mengikuti di Pusat Paroki sebanyak 53 peserta, karena sebagian besar peserta merupakan anak didik di SDK 02 Don Bosco yang juga merupakan program dari sekolah untuk penerimaan Komuni Pertama ini.
Sementara Ibu Meliana Manoppo, salah seorang Ibu Guru pembimbing peserta Komuni Pertama, di akhir acara syukuran penerimaan Komuni Pertama yang dilaksanakan setelah selesai Misa tersebut, berpesan kepada para penerima Komuni Pertama agar minggu-minggu selanjutnya para penerima senantiasa rajin datang ke Gereja untuk menerima kembali Komuni kedua, ketiga dan seterusnya. Rajin dalam berbagai kegiatan kerohanian baik di Wilayah Rohani maupun di Stasi atau Pusat Paroki serta mulai terlibat dalam pelayanan putra-putri altar. (AIN)