Refleksi Paus Fransiskus atas Maria yang Diangkat ke Surga Pada Kesempatan Doa Angelus 15 Agustus 2017

img 5260 1Pada Pesta Maria diangkat ke Surga, Paus Fransiskus merenungkan Injil tentang pertemuan Maria dengan Elisabet dan menekankan tentang Magnificat: nyanyian pujian Maria. “Hadiah terbesar yang dibawa Maria kepada Elizabeth adalah Yesus, yang sudah hidup di dalam dirinya – bukan dalam iman dan pengharapan, seperti dialami banyak wanita Perjanjian Lama: Yesus menjadi manusia dari seorang Perawan, demi menjalankan Misi penyelamatanNya” Elizabeth, Kata Paus, sudah menerima sukacita atas kehamilannya, sesudah cukup lama bersedih karena tidak memiliki anak. Ketika Maria datang, sukacita Elizabeth “meluap-luap dan menyembur keluar dari hatinya, karena kehadiran Yesus yang tidak terlihat tapi nyata memenuhi indranya.” Sukacita itu digaungkan oleh Maria dalam Magnificat, sebuah lagu pujian untuk Tuhan, yang menjalankan Rencana keselamatannya melalui orang miskin dan rendah hati.

img 5261Tuhan dapat melakukan hal-hal besar melalui orang yang rendah hati karena, kata Sri Paus, “Kerendahan hati itu laksana sebuah kekosongan yang memberi tempat untuk Tuhan.” Orang yang rendah hati itu sangat kuat karena kerendahan hatinya bukan karena kekuatannya”. Paus menantang orang beriman untuk merefleksikan usaha mereka sendiri untuk memperkuat keutaman kerendahan hati. Di rumah Elizabeth dan suaminya Zakharia, Paus melanjutkan, “Kedatangan Yesus melalui Maria tidak hanya menciptakan iklim sukacita dan persekutuan penuh persaudaraan, tetapi juga iklim iman yang menghasilkan pengharapan, doa, pujian.”
Dan kita juga, Paus Fransiskus melanjutkan, menginginkan hal-hal ini untuk rumah kita. “Merayakan Maria Yang Maha Kudus, diangkat ke Surga,” katanya, “Kita memohon Bunda Maria membawa hadiah berlimpah atas keluarga dan komunitas kita, yaitu rahmat khusus yang pertama-tama harus kita cari di samping rahmat lain yang ada dalam hati kita yaitu Yesus sendiri.”
“Bunda Maria, adalah model keutamaan dan iman. Dalam merenungkan peristiwa diangkatnya ke surga, di akhir perjalanan duniawinya, kita bersyukur karena dia selalu berjalan di depan dalam peziarahan hidup dan iman kita. Kita mohon agar dia melindungi dan memelihara kita, agar memiliki iman yang kuat, penuh suka cita dan penuh kasih; dan agar ia membantu kita menjadi orang-orang kudus, supaya suatu hari nanti boleh bertemu di surga. ”

Dalam kesempatan doa Angelus ini Paus Fransiskus mempercayakan kepada Maria, Ratu Damai, “Kecemasan dan penderitaan  umat manusia di banyak belahan dunia, yang menderita karena bencana alam, ketegangan sosial atau konflik.” Paus berdoa, “Semoga Bunda Surgawi kita memberi penghiburan bagi semua dan menganugerahkan masa depan yang tenang dan rukun.”

Sumber: Radio Vatikan.
http://en.radiovaticana.va/news/2017/08/15/pope_francis_prays_angelus_for_solemnity_of_the_assumption/1330859