BerandaSanto-SantaSanta Felisitas bersama Ketujuh anaknya, Martir

Santa Felisitas bersama Ketujuh anaknya, Martir

Published on

spot_img

Felisitas adalah seorang wanita bangsawan Romawi. Ia dikagumi banyak orang bukan saja karena keluhuran budinya sebagai seorang putri bangsawan, terutama karena keutamaan-keutamaan hidupnya sebagai seorang Kristen. Bersama anak-anaknya: Aleksander, Feliks, Filipus, Martialis, Silvianus, Vitalis, Yanuaris, Felisitas dituduh sebagai penganut agama Kristen.
Mulanya Publius, Walikota Roma masih bersikap lunak terhadap mereka. Ia berusaha membujuk mereka dengan berbagai cara agar supaya mereka menyangkali imannya. Namun semua bujukan dan janinya tidak berhasil mematahkan keteguhan iman mereka. Oleh karena itu, ia mengambil tindakan-tindakan kejam atas Felisitas dan anak-anaknya. Semua siksaan kejam yang ditimpakan pada mereka tidak berhasil melumpuhkan kekokohan iman mereka. Mereka tidak gentar sedikitpun dihadapan segala ancaman Publius. Felisitas dengan semangat meneguhkan iman anak-anaknya. Akhirnya mereka dibunuh oleh para algojo pada tahun 150.

Seperti ibu dalam Kitab Makabe dalam Perjanjian Lama, Felisitas tetap tenang. Gubernur sia-sia saja membujuknya untuk mempersembahkan korban kepada para dewa. Akhirnya Gubernur berseru, “Perempuan celaka! Jika engkau ingin mati, matilah! Tetapi, janganlah engkau membinasakan anak-anakmu pula.”

“Putera-puteraku akan hidup selama-lamanya jika mereka, seperti saya, mengutuk dewa-dewa berhala dan mati bagi Tuhan,” jawab Felisitas.  Wanita yang gagah berani ini dipaksa menyaksikan putera-puteranya dihukum mati. Seorang mati dicambuk, dua orang didera dengan tongkat, tiga orang dipenggal kepalanya dan seorang lagi tewas ditenggelamkan.

Empat bulan kemudian, Felisitas juga dihukum pancung. Kekuatannya yang luar biasa itu bersumber pada pengharapannya yang besar akan kehidupan kekal kelak bersama Tuhan dan putera-puteranya di surga. Dapat dikatakan, St. Felisitas wafat dimartir delapan kali, sebab ia harus menyaksikan satu demi satu puteranya wafat dimartir hingga akhirnya ia sendiri mempersembahkan nyawanya juga bagi Yesus.

KONTEN POPULER

Latest articles

Renungan Harian Katolik 3 November 2024: Mengasihi Allah dan Sesama

Minggu 3 November 2024 (Ul.6:2-6; Ibr.7:23-28; Mrk.12:28b-34); Hari Minggu Biasa XXXI Yesus memberi pesan kepada kita...

Hari Raya Semua Orang Kudus, Paus Fransiskus; Dengan bantuan Tuhan, Mari Kita Beraspirasi Untuk Mencapai Kekudusan

Dalam doa Angelus pada Hari Raya Semua Orang Kudus ini, Paus Fransiskus mengajak umat...

Renungan Harian Katolik 2 November 2024: Saling Mendoakan

Sabtu 2 November 2024 (2 Mak.12:43-46; Yoh.6:37-40); Peringatan Arwah Semua Orang Beriman Kemarin kita telah merayakan...

Renungan Harian Katolik 1 November 2024: Bahagia

Jumat 1 November 2024 (Why.7:2-4, 9-14; Mat.5:1-12a); Hari Raya Semua Orang Kudus Gereja Katolik menghormati orang-orang...

More like this

Santo Heindrich II, Pengaku Iman

Heindrich lahir di Bavaria pada tanggal 6 Mei 972. Pangeran Bavaria ini dijuluki dengan...

Santo Eugenius, Uskup

Eugenius lahir pada tahun 481. Ia menjabat sebagai uskup Kartago, Tunisia ketika terjadi perang...

Santo Feodor dan Joan, Martir

Feodor atau Theodor dan Joan adalah dua martir pertama Gereja Rusia. Ketika raja kembali...