Wisma Lorenzo, Lotta Pineleng, para imam yang berkarya di kevikepan Manado, Tomohon, Tonsea dan Tombulu bersama mereka yang berkarya di lembaga non paroki retret selama 5 hari sejak tanggal 4 sampai 8 September 2017. Ret-ret dipimpin Romo Mardikartono, seorang imam Jesuit yang Sudah berpengalaman membimbing banyak retret. Tema yang digumuli adalah berkeliling Sambil berbuat baik. Para imam dan uskup yang juga turut hadir diajak untuk merenungkan hidup dan karya pastoralnya. Sumber inspirasi utama adalah injil Lukas dan ensiklik Evangelii Gaudium dari Paus Fransiskus. Sementara metode yang diperkenalkan dan dipraktekkan adalah Appreciatif inquiry. Sebuah pendekatan yang fokus pada keunggulan- keunggulan diri dan penghargaan akan kemampuan pribadi dan kelompok.
Rangkaian hari- Hari retret banyak diwarnai oleh sharing kelompok untuk memberi kesempatan para imam mengungkapkan pengalaman dan refleksinya serta mengekspresikan perasaannya.
Ret-ret dipuncaki dengan ibadah tobat dan penerimaan sakramen pengakuan dosa pada malam terakhir.
Ret-ret ditutup dengan perayaan ekaristi yang dipimpin oleh pastor Mardi, pembimbing ret-ret.
memberi komentar dan refleksi Atas ret- ret ini, pst. Dammianus Pongoh, pr, ketua unio dan rektor Tahun Rohani Pondok Emaus menyatakan bahwa retret ini mengajaknya boleh keluar dari diri sendiri dan berubah. Ia memgalami betapa keheningan adalah rahmat.Sementara itu pst John Bomba, pr. Pastor rekan di paroki Nullion, Banggai, semakin terajak untuk memberi diri.
Pastor Berty Tiow, msc, superior daerah MSC, didorong untuk bergerak merayakan kasih Allah dan Pergi menjumpai yg lain. Sementara itu pastor Echa Mantow sungguh merasa diteguhkan kembali meski lemah tetapi boleh jadi pribadi yang berguna.
Dalam ucapan Terima kasih nya Mgr. Rolly Untu, msc, mengungkapkan rasa Syukur boleh turut Hadir dalam retret Karena boleh turut merasakan gerakan gerakan roh yang menguatkan. Bapa uskup sendiri merasa bersyukur dan melihat secara optimis akan masa depan keuskupan ketika menyaksikan karya Tuhan dalam diri para imam. Secara pribadi 3 kata kunci yang ditemukan Bapa uskup adalah bergerak, berubah dan tetap melayani.Kiranya ret-ret ini akan membuat pelayanan para imam makin to the point dan kongkrit.
Selamat kunci retret…