Vikaris Episkopal (Vikep) Manado Pastor Damianus Pongoh Pr., pada Hari Minggu Biasa XXI di Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta, Griya Paniki Indah (GPI) mengajak umat menjadi pengikut yang sejati dengan mengungkapkan dua macam pengikut Kristus. Pastor pada kesempatan itu melaksanakan serah terima Pastor Paroki dari Pelaksana Tugas Pst. Johanes Josep Montolalu Pr., kepada Pst. Fansiscus Antonio Runtu Pr, Minggu (25/08/2024).
Dalam pembukaan Pastor Dami mengungkapkan sungguh suatu karunia berada di tempat kudus, rumah Tuhan dan umat akan menerima sajian rohani, roti kehidupan. “Maka perkumpulan ini adalah perkumpulan pesta penuh syukur kegembiraan. Tentunya Tuhan selalu menyiapkan pelayan-pelayan meja yang unggul pelayan-pelayan perjamuan yang membawa kehidupan kekal diberikan oleh Tuhan kepada gereja, kepada kita umat dan betapa penting peran para pelayan ini,” sebutnya.
Pastor Damianus mengungkapkan hari ini untuk merayakan peremajaan para pelayan atau rolling dan ini suatu kebijakan yang biasa. Pastor John mengakhiri pelayanan di sini dan datang pelayan baru dari Tomohon. Selamat datang Pastor Angky.
Dalam khotbahnya Pastor Dami mengangkat dua kalimat untuk menjadi permenungan bersama pada kesempatan yang membahagiakan ini.
“Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya dan kalimat kedua adalah perkataanMu adalah perkataan hidup kekal,” tutur Pastor Dami mengutip dalam Injil Yohanes 6 : 60 – 69.
Pastor Dami mengungkapkan dalam Injil Yohanes, kita membaca sebuah pertanyaan tajam yang diutarakan oleh pengikut Yesus. “Perkataan ini keras. Siapakah yang sanggup mendengarkannya? Pertanyaan ini muncul dari sebagian dari 5.000 orang yang telah menyaksikan mukjizat penyembuhan dan menerima makanan dari Yesus,” tutur Pastor.
Lanjutnya, Yesus menyadari motivasi mereka dan menegur pengikut-Nya dengan mengatakan, “Kamu mencari Aku bukan karena melihat tanda-tanda, tetapi karena kamu sudah makan dan kenyang. Ia mengingatkan mereka untuk bekerja bukan hanya demi makanan yang binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai hidup kekal,” tukasnya.
Menurut Pastor Dami, bagi banyak orang, ajaran Yesus tampak sulit diterima. Mereka bertanya-tanya, bagaimana mungkin Ia dapat memberikan daging-Nya untuk dimakan.
“Akhirnya, mereka bertanya retoris. Siapakah yang sanggup mendengarkannya?” Pertanyaan ini seolah mencerminkan ketidakmampuan mereka menerima ajaran tersebut,” tandas Pastor.
Lanjutnya, berbeda dengan kelompok lainnya yaitu Simon Petrus dan beberapa Rasul tetap setia. Petrus, mewakili kedua belas Rasul, menegaskan iman mereka dengan berkata. “Tuhan, kepada siapa kami akan pergi? Perkataanmu adalah perkataan hidup kekal. Jawaban ini menunjukkan keyakinan mereka bahwa dalam Yesus ada hidup kekal dan mereka tidak ingin pergi ke tempat lain,” ungkap Pst. Dami.
Pastor Damianus mengungkapkan kita dihadapkan pada pilihan, menjadi seperti kelompok pertama yang hanya mencari kebutuhan jasmani, atau menjadi seperti kelompok kedua yang setia kepada Yesus meski sulit. Yesus mengajarkan bahwa kebutuhan jasmani penting, tetapi tidak boleh menjadi fokus utama. Sebaliknya, makanan rohani yang memberikan hidup kekal harus menjadi prioritas.
“Simon Petrus dan kedua belas Rasul mewakili pondasi gereja, dan kita semua, sebagai pengikut Yesus, dibangun di atas pondasi itu. Dalam bacaan lain, kita melihat komitmen serupa dari Yosua yang menegaskan, Aku dan seisi rumahku akan beribadah,” sebut Pst. Dami
Vikep Kevikepan Manado itu mengungkapkan sebagai umat beriman, kita diajak untuk meneguhkan komitmen iman kita kepada Yesus sebagai sumber hidup kekal dan roti yang menghidupkan. Melalui ekaristi, Gereja, lewat para imam yang menyajikan santapan rohani yang membangun iman kita.
“Mari kita berdoa agar komitmen kita semakin kokoh dan perjalanan hidup kita semakin terarah pada hidup kekal. Dengan semangat ini, mari kita menjadi pengikut Yesus yang sejati, yang tidak hanya mencari pemenuhan kebutuhan jasmani, tetapi juga membangun iman yang kuat dalam menuju hidup kekal,” pungkas Pst. Dami.(Roy)