Menarik dalam menyelenggarakan Upacara Bendera memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 72 kali ini, Dinas Pendidikan Sulawesi Utara memberi kesempatan kepada seluruh sekolah untuk melaksanakan upacara bendera di masing-masing sekolah sehingga SMA Katolik Rosa de Lima Tondano melaksanakan upacara bendera di halaman sekolah.
Dalam upacara bendera itu, pembina upacara oleh Hanny Pangemanan selaku kepala sekolah SMA Rosa de Lima Tondano dan untuk pemimpin upacara, ajudan, pembaca teks proklamasi, kelompok koor, dst dipimpin oleh para siswa. Turut hadir juga dalam upacara adalah P. Cornelius Kupea, pr. Para suster dan seluruh guru-guru dan pegawai serta siswa-siswi SMA Katolik Rosa de Lima Tondano.
Adapun tanggapan dari Bpk. Hanny yaitu ini adalah langkah yang patut diapresiasi bagi Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara di mana SMA/SMK dapat melaksanakan Upacara Bendera di setiap sekolahnya.
“Luar biasa kebijakan ini. Hari ini lahir begitu banyak Pasukan Pengibar Bendera. Hari ini banyak siswa berperan aktif dalam upacara baik sbg kelompok koor, pemimpin upacara, ajuda, dst di Hari Ulang Tahun Bangsanya. Untuk pertama kalinya, MERAH PUTIH dikibarkan dalam upacara 17 Agustus di seluruh SMA/SMK se Prop.Sulut. Upacara berlangsung begitu tertib dan sangat bermakna,” ungkapnya.
Ia menambahkan: “Mungkin baik kita mulai menanamkan kepada generasi muda kita bahwa ingat 17 Agustus, berarti Siap Upacara Bendera, bukan Ingat 17 Agustus berarti Siap-siap untuk atraksi di jalan.
“Jadilah orang yang ‘Bebas Dari” dan ‘Bebas Untuk’. Kita sudah bebas dari penjajah tapi rupanya belum bebas dari kemalasan, belum bebas dari intimidasi, belum bebas dari sikap semena-mena, belum bebas dari kecondongan suka bolos, suka terlambat, suka berdusta, belum bebas dari Narkoba, belum bebas dari kecondongan hidup tidak teratur. Karena itu mari kita hidup dengan Bebas Untuk: mengisi hari-hari hidup kita dengan rupa-rupa kebajikan dan usaha untuk menjadi Orang Merdeka yang saling hormat, saling menghargai dan saling cinta dalam bekerja bersama membangun manusia Indonesia,” tegasnya.
Ia pun memberikan saran yaitu: “Saran kami; mungkin baik bila Upacara Bendera diselenggarakan di masing–masing unit/instansi; dan masing-masing instansi cukup mengutus 1 kelompok utk upacara di tingkat Kota dan Kabupaten. Dan diingat pula bahwa Hari upacara sebaiknya tidak diganggu dengan kegiatan-kegiatan lain yang sifatnya hiburan/attraktif.