Umat Stasi Matanga ikut belajar kesalehan hidup dari Santo Yohanes Maria Vianney. Proses belajar ini terjadi saat informasi tentang kisah kesalehan dan kesetiaan hidup Santo Yohanes Maria Vianney selama masa hidupnya tersebar dalam berbagai konten media sosial pada hari Minggu tanggal 4 Agustus kemarin. Kejadian ini tidak mengherankan karena bagi gereja, tanggal 4 Agustus merupakan peringatan wajib untuk menghormati dan berdoa bersama Santo Yohanes Maria Vianney.
Sebagai bagian dari gereja universal, umat Stasi Matanga juga ikut melaksanakan perayaan syukur pesta pelindung Santo Yohanes Maria Vianney pada hari Minggu (4/8/2024). Perayaan syukur ini dimulai dengan perayaan ekaristi yang dipersembahkan oleh Pastor Paroki Raja Damai Banggai, Pastor Tarsisius Kewa Ama, MSC. Selain umat Stasi Matanga, perayaan syukur ini juga dihadiri oleh perwakilan pengurus Dewan Pastoral Paroki dan beberapa umat dari stasi sekitar.
Perayaan syukur yang dibuka dengan misa ini dimulai pada pukul 17.00 WITA. Setelah misa syukur yang dilaksanakan di gereja stasi, acara dilanjutkan dengan ramah tamah. Acara ramah tamah ini dipusatkan di rumah pastoran stasi yang berada tepat di samping gereja stasi. Â Â
Dalam acara ramah tamah, umat mendengarkan beberapa sambutan. Sambutan yang pertama disampaikan oleh ketua stasi, Ibu Katarina Bandobot. Dalam sambutannya, Ibu Katarina mengucapkan terima kasih kepada Pastor Paroki, DPP dan segenap umat yang telah hadir dan menyemarakkan pesta pelindung Santo Yohanes Maria Vianney Matanga ini. Meskipun diguyur hujan sejak persiapan hingga pelaksanaan, perayaan syukur ini tetap berjalan dengan baik berkat dukungan sumua pihak, ungkapnya.
Mewakili DPP, Ketua Bidang I Bpk. Andriyas Hernanto menyampaikan berberapa hal dalam sambutannya. Pertama, ia mengucapkan selamat atas perayaan pesta pelindung stasi, Santo Yohanes Maria Vianney. Kedua, Bpk. Andriyas berharap agar pengurus dan umat Stasi Matanga dapat belajar dari Santo Yohanes Maria Vianney dalam membangun kesalehan hidup dengan sikap rendah hati dan peduli kepada orang-orang di sekitar, terutama mereka yang berkekurangan.
Setelah sambutan-sambutan, acara dilanjutkan dengan makan bersama sebagai ungkapan syukur seluruh umat. Meskipun diguyur hujan, acara-acara dalam perayaan syukur ini berjalan dengan baik dan hangat. ***