Sabtu, 28 Oktober 2017, suasana Sekolah Tinggi Pastoral “Don Bosco” Tomohon sangat lain dari biasanya. Semua sibuk mempersiapkan even Sumpah Pemuda. Acara ini diisi dengan Visitasi Pastoral Bapa Uskup Manado, Mgr. Benedictus Rolly Untu, msc, Perayaan Ekaristi dan Seminar Ilmiah dengan Tema: “Menuju STP Don Bosco Tomohon yang semakin Unggul dan berdaya Saing dalam Semangat Fides, Scientia dan Integritas”.
Sejak Pukul 08.00 pagi Civitas Accademica Stipas Don Bosco bersama ikatan alumni, menjemput Bapa Uskup, merayakan Ekaristi dan menggelar Seminar Ilmiah. Bapa Uskup, yang mantan Dosen Teologi Dogmatica di STF-Seminari Pineleng didaulat menjadi Pembicara dalam Seminar Ilmiah. Tema Peran guru agama, katekis, petugas pastoral dalam membangun kerja sama dan dialog lintas agama, dibawakan oleh Mgr. Rolly Untu, MSC yang pernah belajar Teologi di Leuven, Belgia ini. Menurut Bapa Uskup tema ini sangat kontekstual untuk Negara Indonesia yang plural, yang mengedepankan bhineka tunggal ika, kita tetap jaga persatuan di tengah keanekaragaman bangsa, terlebih akhir-akhir ini ada gerakan-gerakan yang mengedepankan idiologi mereka tetapi kurang memperhitungkan kebersamaan yang sudah lama dibangun para perintis bangsa ini.
Para guru agama, katekis dan petugas Pastoral diharapkan menyadari peran penting mereka yaitu mengambil bagian dalam perutusan Tuhan sendiri untuk mewartakan kabar suka cita, untuk menunjukkan bahwa Allah hadir di tengah-tengah kita. Dengan menyadari peran itu diharapkan mereka makin bersemangat, makin komit untuk melaksanakan tugas mereka. Bagi mereka yang masih sedang studi diharapkan boleh mempersiapkan diri menjadi yang terbaik untuk tugas pastoral guru agama atau katekis.
Mengomentari kegiatan ini Bapa Uskup memberi apresiasi kepada Ketua dan staf Stipas Don Bosco yang sudah berinisiatif menyelenggarakan acara ini. Bapa uskup mengajak seluruh civitas accademica untuk pertama-tama bersyukur atas keberadaan Stipas yang sudah 26 tahun sejak masih menjadi filial dari IPI Malang. Bersyukur karena ini semua boleh terjadi karena penyelenggaraan Tuhan dan Komitmen dari para penanggungjawab.
Uskup Rolly juga mengajak semua yang hadir untuk bersyukur untuk sumpah pemuda; satu nusa, satu bangsa, satu bahasa yang sekarang kita nikmati. yang diperjuangkan oleh orang-orang muda, orang muda sekarang menerima itu apa adanya. Inilah kesempatan bersyukur sambil mengenang jasa-jasa orang muda dulu. Selain bersyukur, peristiwa ini juga menantang orang muda sekarang sekarang khususnya ciivitas academica Stipas untuk berpikir menindaklanjuti gerakan orang-orang muda pencetus Sumpah Pemuda.
Sementara itu Pastor Marcel Lintong, pr SS, MPD, Ketua Stipas Don Bosco, Tomohon, sekaligus Ketua Komisi Hubungan antar Agama dan Kepercayaan Keuskupan Manado, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih karena acara yang sudah direncanakan jauh sebelumnya ini boleh berlangsung dengan baik dan terselenggara pada moment sumpah Pemuda.
Sebagai ketua, Pastor Marcel, mantar rektor Seminari Agustinianum ini menunjuk bahwa momen Sumpah pemuda di Stipas Don Bosco kiranya memberi inspirasi bagi orang-orang muda yang ada di STP ini untuk mau bangkit dan mau belajar lebih keras lagi dengan motto non scholae sed vitae discimus, kita sekolah bukan hanya untuk lulus tetapi untuk hidup. Agar cita-cita bersama menjadikan STP sebagai lembaga yang menciptakan para petugas pastoral yang unggul dan punya daya saing di masa yang akan datang agar dapat melayani gereja dengan semangat fides, scientiae dan Integritas, dapat terwujud.
Acara Kemudian ditutup dengan ramah tamah dan berakhir kira-kira pukul 14.00, karena bapa Uskup akan melanjutkan dengan acara yang lain. Seluruh Civitas Accademica sungguh bersyukur dengan acara ini dan berharap akan membawa perubahan dan perkembangan bagi Stipas Don Bosco, Tomohon.
Ditulis Komsos Manado, dilaporkan oleh Murtiaty Sumolang