BerandaRenunganBerbahagialah yang miskin

Berbahagialah yang miskin

Published on

spot_img

Merenungkan Sabda
Rabu, 11 September 2024
Pekan Biasa XXIII
(1Kor.7:25-31, Luk.6:20-26)

Kalau kita menangkap secara tekstual bacaan injil hari ini kedengaran ngeri-ngeri sedap. Betapa tidak Yang berbahagia adalah yang miskin, yang lapar yang sedih, yang dibenci, dikucilkan dan dicela. Sementara yang kaya akan dikecam sebagai yang celaka. Kalau kita berpikir secara kritis, apakah Yesus membenci yang kaya dan dan hanya mencintai orang miskin? Lalu bagaimana kita memaknai perintah untuk mengelolah dan mengusahakan bumi ini supaya manusia hidup dan sejahtera. Bagaimana kalau orang itu menjadi kaya karena bekerja keras dan berusaha sekuat tenaga untuk mengembangkan segala potensi dan talentanya dan akhirnya menjadi kaya? Sementara orang yang miskin itu karena dia malas dan tidak berjuang dalam hidupnya? Apakah pantas orang yang seperti ini disebut bahagia dan yang kaya disebut celaka?

Kita perlu melihat apa yang diucapkan Rasul Paulus diakhir bacaan pertama: “sebab dunia yang kita kenal sekarang ini akan berlalu.” Konteks pengajaran Yesus adalah tentang nilai Kerajaan Allah. Yang abadi adalah sesuatu yang menuju kepada Tuhan. Kebahagiaan kita harus berdasar pada nilai Kerajaan Allah. Lebih baik kita miskin namun memiliki Kerajaan Allah daripada kita kaya namun tidak memiliki Kerajaan Allah. Sabda Bahagia ini mengingatkan kita tentang nilai Kerajaan Allah sehingga seluruh perhatian dan usaha kita diarahkan pada nilai Kerajaan Allah ini, di mana Allah adalah jaminan kehidupan kita yang sesungguhnya.

Miskin atau kaya tergantung sudut pandang apa yang kita pakai. Orang yang miskin adalah orang yang terbuka hatinya untuk menerima anugerah-anugerah Allah, yang hatinya bergantung sepenuhnya pada Allah dan mengharapkan campur tangan Allah di dalam hidupnya. Sikap hati yang demikan akan menganggap apa yang dimilikinya sebagai berkat Allah untuk disalurkan kepada sesama yang lain. Orang-orang seperti inilah yang empunya kerajaan Allah, karena mereka terbuka hatinya dan bermurah hati. Sikap hati yang tidak mau berbagi kepada orang yang berkekurangan; sikap hati yang tidak peka dan tidak peduli kepada orang-orang yang kurang beruntung, yang miskin dan kelaparan, menjadi sorotan dan kritikan Yesus dengan celaka.

Akhirnya sikap hati terhadap apa yang kita miliki dan hidupi, inilah yang membuat miskin di hadapan Allah. Orang yang memiliki banyak harta tetapi murah hati dan tidak terikat hidupnya kepada milik kepunyaannya, mereka juga miskin di hadapan Allah. Kecuali ketika memiliki harta tapi angkuh, sombong, suka pamer, memandang remeh sesama. Banyak diantara kita meskipun berkecukupan dan hidupnya sejahtera tetapi malah semakin dekat dengan Tuhan dalam ibadah dan doa, dan juga murah hati terhadap sesama yang membutuhkan. Jika demikian kita tidak menganggap milik kepunyaan kita sebagai tuan atas hidup kita. Kita tetap memandang Allah sebagai tujuan kehidupan kita yang sesungguhnya. Semoga meskipun kita hidup berkecukupan, tetapi Allah menjadi tujuan hidup dan berbelas kasih menjadi keutamaan hidup kita. Amin.

AMDG. Pst. Y.Alo.
St. Ignatius, Manado

KONTEN POPULER

Latest articles

Find local girls tonight for enjoyable and exciting dating adventures

Find local girls tonight for enjoyable and exciting dating adventuresIf you're looking for per...

Mengenali Yesus yang Bangkit dalam Suara Kasih-Nya

Pada hari Selasa, 22 April 2025, umat Wilayah Rohani Sta. Lucia berkumpul dalam suasana...

The great things about dating a bisexual girl

The great things about dating a bisexual girlThere are advantages to dating a bisexual...

Find your perfect bdsm dating partner

Find your perfect bdsm dating partnerFinding your perfect bdsm dating partner may be a...

More like this

Ibadah Sabda Wilayah Rohani Sta. Theresia Lisieux

Ibadah Sabda Wilayah Rohani Sta. Theresia Lisieux, pada Selasa,11 Februari 2025, bertempat di Kel....

“Misa Arwah Memperingati 1 Tahun Bapak Bonny Wuisan Wilayah Rohani Bunda Maria”

Misa Memperingati 1 tahun meninggal Bapak Bonny Wuisan pada Selasa, 11 Februari 2025, bertempat...

Ibadah Wilayah Rohani St. Vincentius De Paul

Ibadah sabda Wilayah Rohani St. Vincentius De Paul, Selasa, 11 Februari 2025 yang dibawakan...