Dalam lanjutan kunjungan konsolidasi di Wilayah Rohani Sta Helena, Senin 29 Januari 2024, Pastor Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah Pst Petrus Tinangon Pr, mengingatkan orang Kristen harus rendah hati.
“Baiklah kita pahami apa yang dimaksudkan dengan istilah Kudus. Dalam bahasa Yunani dalam kitab suci dengan ringkas dapat dikatakan bahwa Kudus artinya adalah berbeda. Allah disebut Kudus karena dia lain, the holy other bahasa Inggrisnya. Tak ada apapun dan siapapun yang sama dengan Dia dalam hal apapun,” sebut Pastor Petrus Tinangon.
Diungkapkannya, dalam Keluaran pasal 20 ayat 8 ada perintah ingatlah dan kuduskanlah hari sabat. Menurutnya, hari sabat adalah salah satu hari yang sama dengan hari-hari lain, panjangnya sama-sama 24 jam, tetapi walaupun secara eksternal sama secara kualitatif. Israel diperintahkan untuk memperlakukan hari sabat berbeda dibanding dengan hari-hari lain yaitu memisahkannya dan mengkhususkannya untuk Tuhan. Mudah-mudahan dengan penjelasan ini mengertilah kita mengapa orang-orang beriman disebut orang-orang Kudus dan gereja disebut sebagai persekutuan para Kudus.
“Ini tentu tidak berarti bahwa orang-orang Kristiani semuanya sempurna tanpa cacat. Orang-orang Kristiani yang bobrok yang lemah yang selingkuh yang korup yang pengecut yang murtad juga banyak. Mereka disebut Kudus karena satu alasan saja yaitu karena Allah memilih dan membedakan mereka untuk tugas dan panggilan yang khusus. Lebih-lebih lagi mereka yang dipanggil menjadi biarawan biarawati,” tutur Pastor.
Lanjut Pastor, ini sama sekali tidak berarti bahwa orang Kristiani itu unggul atau lebih atau superior pada dirinya, sekali-kali tidak. Kelebihannya justru harus membuat dia lebih rendah hati.
“Mengapa? sebab Allah memanggilnya bukan karena ia punya nilai lebih. Tapi semata-mata karena Tuhan berkenan memanggilnya seperti kepada umat Israel. Tuhan pun akan berkata kepada orang-orang Kristiani yang dipilihnya janganlah katakan dalam hatimu kekuasaanku dan kekuatanku yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. Tetapi haruslah engkau ingat kepada Tuhan Allahmu sebab dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperolehnya. Ulangan pasal 8 ayat 14 sampai 9 ayat 6 semangat rendah hati dan tahu diri inilah yang hendaknya bernyala-nyala membakar hati kita dalam menjalani panggilan khusus,” ungkap Pastor Petrus.
Lebih lanjut, Kristus sendiri sebagaimana dikisahkan dalam Injil, dia menjadi semakin populer. Ia sembuhkan banyak orang yang menderita berbagai macam penyakit. Dia membawa banyak perubahan dalam budaya dan mentalitas masyarakat. Misalnya sikap dan perlakuan bagi kaum perempuan seperti pada peristiwa penyembuhan ibu mertua Petrus. Orang-orang mencari-cari dia terus bahkan mau mengangkat Dia jadi raja, mau memilikinya terus.
“Godaan untuk populer dan mendapat keuntungan dari popularitas itu, Ia malah menyingkir ke tempat yang sunyi kemudian ke kota-kota lain hingga saat kehendak BapakNya. KehendakNya bukan supaya Ia bergelimang dalam popularitas, melainkan mewartakan datangnya Kerajaan Allah supaya Allah semakin dimuliakan,” ungkap Pastor.
Pastor Petrus mengingatkan untuk tidak salah menata urutan prioritas kehidupan dengan benar. “Kegagalan anda sejak awal, karena anda gagal menata urutan prioritas kehidupan anda dengan benar. Anda mengekorkan mana yang mesti didahulukan dan mana yang bisa di ke belakang. Mana yang mesti diutamakan dan mana yang sepantasnya dinomor duakan. Mana yang pasti anda bayar dan mana yang masih bisa anda tawar,” kuncinya.
Usai misa, Koordionator Bidang II Rommy Humokor menyerahkan buku panduan kepada pengurus wilayah rohani St Padre Pio dan diterima ketua wilayah Noldy Rondonuwu.(Roy)