Merenungkan Sabda
Rabu, 04 Sptember 2024
Pekan Biasa XXII
(1Kor.3:1-9, Luk.4:38-44)
Banyak teman atau bahkan keluarga kita sendiri yang memperoleh kesembuhan berkat bantuan doa dari orang-orang yang mengasihi dia. Atau karena ketekunannya lalu tiba-tiba ia memperoleh penyembuhan secara Ajaib. Biasanya sesudah memperoleh kesembuhan yang diharapkannya maka ia akan mengungkapkan syukurnya dengan pemberian diri yang tulus dalam pelayanan. Kita banyak mendengar kesaksian-kesaksian seperti ini. Pengalaman penyembuhan yang mengahantar pada pemberian diri dapat membantu kita untuk memahami kisah Injil pada hari ini. Kemudian Yesus meninggalkan rumah ibadat dan mampir di rumah mertua simon. Ibu mertua Simon sedang sakit demam. Keluarga meminta Yesus untuk menyembuhkannya. Mujizat pun terjadi; Ibu itu sembuh dan melayani Yesus bersama para muridNya.
Melayani merupakan tanda syukurnya kepada Tuhan. Tuhan melakukan karya besar di dalam dirinya dan patut disyukuri dalam melayani Tuhan. Maka benar ketika orang sudah mengalami penyebuhan baik secara fisik maupun rohani akan terpanggil untuk melayani. Ia sungguh menyadari kuasa dan kebaikan Allah itu luar biasa. Ketika orang sudah mengalaminya maka tanda syukurnya, diungkapkan melalui pelayanan yang tulus. Ibu mertua Simon setelah disembuhkan lalu bangun dan melayani Tuhan dan rombonganNya. Seperti kisah Maria Magdalena yang dibebaskan dari tujuh roh jahat dan kemudian melayani rombongan Yesus dan murid-muridnya kemana saja mereka pergi. Dalam diri orang yang telah memperoleh kesembuhan tertanam balasan syukur atas perbuatan besar Tuhan melalui kesediaan melayani.
Mungkin kita bisa berefleksi saat ini, apakah kita sudah sunggu mau memberi diri dalam kehidupan gereja? Jika masih ada banyak pertimbangan untuk rela melayani atau karena banyak alasan, teristimewa kesibukan yang membuat kita belum bisa melayani. Itu semua adalah alasan, tetapi yang sesungguhnya karena kita belum merasakan disembuhkan baik secara fisik mupun rohani oleh Tuhan. Orang yang sudah memperoleh kesembuhan rohani tidak akan memperhitungkan waktu yang dia berikan untuk Tuhan. Bagi dia melayani Tuhan menjadi sesuatu yang perlu dilakukan dengan kerelaan dan ketulusan hati. Kita memohon, semoga Tuhan juga memberikan kita kesembuhan baik fisik terlebih secara Rohani agar kita juga mau menyenangkan Tuhan lewat pengabdian dan pelayanan kita kepada-Nya. Amin.
AMDG. Pst. Y.A.
St. Ignatius, Manado