Pada Selasa 18 Februari 2025. Bertempat di Kel. Purukan-Maramis, diadakan ibadah Sabda yang di pimpin oleh Mc. Arthur Walakandou. Dan dihadiri sebanyak 25 orang.




Berikut bacaan dan renungan singkatnya :
Markus 8:14-21
14 Para murid lupa membawa roti, hanya sebuah saja yang ada pada mereka dalam perahu.
15 Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya: “Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes.”
16 Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: “Itu dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti.”
17 Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: “Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kamu paham dan mengerti? Telah degilkah hatimu?
18 Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat, dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar? Tidak ingatkah kamu,
19 pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?” Jawab mereka: “Dua belas bakul.”
20 “Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu orang, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?” Jawab mereka: “Tujuh bakul.”
21 Lalu kata-Nya kepada mereka: “Masihkah kamu belum mengerti?”
Renungan
Murid-murid Yesus khawatir karena mereka lupa membawa roti, padahal mereka telah menyaksikan bagaimana Yesus memberi makan ribuan orang dengan mujizat. Kekhawatiran mereka menunjukkan betapa mudahnya manusia lupa akan pemeliharaan Tuhan dan lebih fokus pada kebutuhan duniawi.
Yesus memperingatkan tentang “ragi orang Farisi dan Herodes,” yaitu pengaruh buruk yang bisa merusak iman—kemunafikan, legalisme, dan cinta dunia. Murid-murid gagal memahami bahwa Yesus bukan hanya peduli pada kebutuhan jasmani mereka, tetapi juga ingin mereka bertumbuh dalam iman dan memahami pekerjaan-Nya.
Kita sering kali seperti murid-murid, lebih khawatir tentang masalah sehari-hari daripada percaya pada kuasa Tuhan. Melalui firman ini, Yesus mengingatkan kita untuk tidak mengeraskan hati, tetapi percaya bahwa Dia selalu mencukupi dan menuntun hidup kita.