pada Selasa 18 Februari 2025, Bertempat di Kel.Ibu Pengan Polak. diadakan ibadah sabda yang di pimpin oleh ibu Mathilda Pandey dan dihadiri sebanyak 29 orang.






Berikut bacaan dan renungan singkat dengan tema : Awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes.
Markus 8:14-21 :
14 Para murid lupa membawa roti, hanya sebuah saja yang ada pada mereka dalam perahu.
15 Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya: “Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes.”
16 Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: “Itu dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti.”
17 Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: “Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kamu paham dan mengerti? Telah degilkah hatimu?
18 Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat, dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar? Tidak ingatkah kamu,
19 pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?” Jawab mereka: “Dua belas bakul.”
20 “Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu orang, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?” Jawab mereka: “Tujuh bakul.”
21 Lalu kata-Nya kepada mereka: “Masihkah kamu belum mengerti?”
Renungan :
Dalam perikop ini, Yesus mengingatkan murid-murid-Nya untuk waspada terhadap “ragi orang Farisi dan ragi Herodes.” Namun, para murid justru khawatir tentang roti yang mereka lupakan. Yesus menegur mereka karena mereka gagal memahami pelajaran iman dari mujizat yang telah mereka saksikan.Makna “ragi orang Farisi dan Herodes”Ragi dalam Alkitab sering digunakan sebagai lambang pengaruh yang tersembunyi tetapi bisa meresap ke dalam kehidupan seseorang atau kelompok.Ragi orang Farisi melambangkan kemunafikan dan sikap legalistik yang hanya mementingkan aturan agama tanpa iman yang sejati.Ragi Herodes melambangkan pengaruh duniawi, kekuasaan, dan keduniawian yang dapat menjauhkan orang dari Allah.Yesus ingin murid-murid-Nya tidak terpengaruh oleh kedua hal ini. Namun, mereka malah sibuk memikirkan roti fisik dan gagal memahami pelajaran rohani yang lebih besar.