KOMSOS – Suasana cerah menyelimuti acara penting dalam dunia pendidikan agama Katolik di Kota Manado. Pada hari Selasa, 10 Oktober 2023, pukul 14.00 Wita, aula Paroki Santo Ignatius Manado (lantai 5) menjadi saksi dari pertemuan yang membangkitkan semangat dan dedikasi Guru dan Pegawai Bimas Katolik. Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Utara, H. Sarbin Sehe, M.Pd.I, Pembimas Katolik, Dra. Joula P. Makarawung, MM, dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Manado, Hj. Rogaya Udin, S.Pd, M.Pd, serta Penyelenggara Katolik Kementerian Agama Kota Manado, Drs. Salvatore R. Ponomban, M.Pd
Pendidikan, sebagai pilar utama pembangunan masyarakat, telah menjadi perhatian serius dalam berbagai lapisan masyarakat. Di tengah keterlibatan Guru dan Pegawai Bimas Katolik, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Utara, Bapak Sarbin Sehe, mengajak seluruh pihak terlibat untuk mengambil langkah proaktif dalam meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan agama Katolik.
Acara yang digelar bertujuan memberikan bekal, pemahaman, dan wawasan terkini dalam bidang pendidikan agama Katolik kepada Guru dan Pegawai Bimas Katolik. Tidak hanya itu, acara ini juga menjadi momentum emas untuk mempererat kerjasama antara Kementerian Agama dan gereja Katolik dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan agama Katolik di Kota Manado. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Utara dengan tulus mendengarkan aspirasi serta masukan dari Guru dan Pegawai Bimas Katolik demi peningkatan kualitas pelayanan agama Katolik di wilayah ini.
Kegiatan ini diharapkan mampu menciptakan atmosfer yang lebih baik bagi pendidikan agama Katolik di Kota Manado. Lebih dari itu, acara ini berupaya menghasilkan Guru dan Pegawai Bimas Katolik yang lebih kompeten dan berdedikasi dalam melaksanakan tugas-tugas mereka.
Bapak Sarbin Sehe juga menekankan betapa pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi di era digital ini. Perubahan paradigma pembelajaran dari dunia nyata ke dunia maya telah membuka ruang baru yang perlu dijelajahi. Oleh karena itu, semua pihak, terutama para guru, harus siap untuk mengikuti tren ini dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Namun, ia juga menegaskan bahwa teknologi tidak akan pernah menggantikan peran guru dalam membentuk nilai-nilai moral dan etika yang penting dalam kehidupan.
Dalam pesannya kepada penyuluh agama, Bapak Sarbin Sehe berbicara tentang pentingnya menginternalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun semangat beragama tinggi, nilai-nilai ini harus benar-benar tercermin dalam perilaku, ucapan, dan hubungan sosial setiap individu. Penyuluh agama diharapkan dapat meningkatkan efektivitas penyuluhan, termasuk menggunakan media sosial untuk menyebarkan pesan positif.
Pengawas juga memiliki peran penting dalam dunia pendidikan. Mereka diharapkan memberikan arahan dan solusi kepada guru-guru, dengan fokus pada pelayanan pendampingan yang maksimal. Kolaborasi antara pengawas dan guru dianggap sebagai kunci keberhasilan dalam mengembangkan mutu pendidikan.
Dalam era yang semakin terhubung secara digital ini, peran para pendidik dan penyuluh agama menjadi semakin penting. Mereka tidak hanya bertanggung jawab atas pengetahuan intelektual, tetapi juga harus menjadi teladan dalam nilai-nilai moral dan etika. Dengan semangat perubahan dan kerja sama, Kota Manado dapat membangun masa depan yang lebih cerah dalam pendidikan agama Katolik.