BerandaKatekeseMengembangkan Kelebihan Diri dalam Terang Iman

Mengembangkan Kelebihan Diri dalam Terang Iman

Published on

spot_img
1000043089

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali menghadapi situasi yang membuat kita merasa tertekan, lemah, atau tidak mampu. Tekanan sosial dan ekspektasi dari lingkungan terkadang membuat kita terlalu fokus pada kelemahan, kekurangan, atau kegagalan kita. Kita cenderung membandingkan diri dengan orang lain dan merasa tidak cukup baik. Namun, sebagai orang yang beriman, kita dipanggil untuk melihat diri kita dengan cara yang berbeda melalui mata Tuhan. Tuhan telah menciptakan setiap dari kita dengan kelebihan yang unik, talenta, dan potensi yang besar. Daripada terus-menerus berfokus pada kelemahan kita, lebih baik kita mengarahkan perhatian pada kelebihan yang sudah Tuhan berikan dan berupaya untuk mengembangkannya demi kemuliaan-Nya dan kesejahteraan bersama.

  1. Diciptakan Menurut Gambar dan Rupa Allah: Dalam Kitab Kejadian, dikatakan bahwa manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:27). Ini adalah fondasi iman kita tentang identitas manusia. Setiap manusia, tanpa terkecuali, adalah cerminan dari Sang Pencipta. Sebagai gambaran Allah, kita tidak hanya memiliki martabat tinggi, tetapi juga keunikan yang memancarkan sifat-sifat Allah. Tuhan tidak menciptakan kita dengan kelemahan semata, tetapi Dia memberikan kita kelebihan, kemampuan, dan bakat yang istimewa. Kita dipanggil untuk menemukan dan mengembangkan talenta yang diberikan Tuhan kepada kita. Dalam perumpamaan tentang talenta (Matius 25:14-30), kita diingatkan bahwa Tuhan ingin agar kita menggandakan karunia yang diberikan kepada kita. Hamba yang bijak adalah mereka yang bekerja keras untuk melipatgandakan talenta mereka, sementara hamba yang malas menyembunyikan talenta karena takut akan kelemahan atau kegagalan. Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan menginginkan kita untuk mengembangkan kemampuan kita dan tidak membiarkan ketakutan atau kekurangan menghalangi kita.
  2. Mengenali Kelebihan Diri dengan Rendah Hati: Mengenali kelebihan diri bukan berarti menjadi sombong atau merasa lebih baik dari orang lain. Sebaliknya, mengenali kelebihan diri adalah sebuah langkah rendah hati untuk menerima siapa diri kita yang sebenarnya, termasuk potensi dan bakat yang Tuhan percayakan. Santo Paulus mengajarkan bahwa meskipun dalam kelemahan kita kuasa Tuhan menjadi sempurna (2 Korintus 12:9), kita tidak seharusnya terjebak dalam kelemahan itu. Pengakuan akan kelemahan kita hanyalah langkah pertama menuju perbaikan diri. Yang lebih penting adalah bagaimana kita mampu melihat kelebihan-kelebihan yang ada dalam diri kita dan mengarahkannya untuk hal-hal yang lebih besar. Dengan rendah hati, kita menerima bahwa setiap kelebihan adalah anugerah dari Tuhan, dan oleh karena itu kita perlu merawat dan mengembangkannya.
  3. Fokus pada Kelebihan untuk Bertumbuh dalam Kristus: Dalam hidup ini, kita sering kali dihadapkan dengan dua pilihan: fokus pada kelemahan yang bisa melemahkan semangat atau berfokus pada kelebihan yang bisa membawa kita bertumbuh. Fokus pada kelemahan sering kali memicu rasa ketidakpuasan, perasaan tidak layak, atau bahkan frustrasi. Namun, ketika kita mulai fokus pada apa yang bisa kita lakukan dengan baik, kita melihat kemungkinan-kemungkinan baru. Kita menyadari bahwa ada banyak potensi dalam diri kita yang menunggu untuk dikembangkan. Fokus pada kelebihan tidak berarti mengabaikan kelemahan, tetapi mengalihkan energi kita ke arah yang positif, yaitu ke arah pertumbuhan. Dalam Yohanes 15:5, Yesus berkata, “Akulah pokok anggur, kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak.” Jika kita fokus pada karunia dan kelebihan yang telah Tuhan berikan, dan terus tinggal di dalam Kristus, maka hidup kita akan menghasilkan buah yang berlimpah.
  4. Mengembangkan Kelebihan sebagai Bentuk Pelayanan: Kelebihan yang kita miliki bukanlah untuk kepentingan pribadi semata. Sebaliknya, setiap talenta dan bakat yang kita kembangkan seharusnya diarahkan untuk melayani sesama dan membangun Kerajaan Allah. Rasul Petrus mengingatkan kita dalam 1 Petrus 4:10, “Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.” Ini berarti bahwa mengembangkan kelebihan kita bukan hanya tugas pribadi, tetapi juga tanggung jawab sosial. Kita dipanggil untuk mempersembahkan yang terbaik dari diri kita untuk orang lain, baik dalam keluarga, gereja, maupun masyarakat luas. Dengan melayani orang lain melalui kelebihan kita, kita juga meneladani Kristus yang datang untuk melayani, bukan untuk dilayani (Matius 20:28). Setiap kali kita mengembangkan bakat kita dan menggunakannya untuk kebaikan, kita menjadi saluran kasih Allah bagi dunia.
  5. Tantangan Mengembangkan Kelebihan: Tidak dapat dipungkiri, mengembangkan kelebihan diri bukanlah hal yang mudah. Ada tantangan, hambatan, dan terkadang ketakutan akan kegagalan. Namun, penting untuk diingat bahwa Tuhan tidak memanggil kita untuk menjadi sempurna, melainkan setia. Terkadang dalam perjalanan pengembangan diri, kita mungkin menghadapi rintangan, baik itu dari dalam diri kita sendiri seperti rasa takut atau kurang percaya diri, maupun dari luar, seperti tekanan sosial atau kritik. Namun, dengan ketekunan dan iman, kita bisa mengatasi semua itu. Santo Paulus mengingatkan dalam Filipi 4:13, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” Dengan berpegang pada kekuatan Kristus, kita mampu menghadapi segala tantangan dalam usaha kita untuk mengembangkan potensi yang telah Tuhan tanamkan.

Daripada terus menerus berfokus pada kelemahan dan kekurangan kita, lebih baik kita berfokus pada kelebihan yang telah Tuhan berikan kepada kita. Kelebihan tersebut bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi untuk dikembangkan demi kemuliaan Tuhan dan kebaikan sesama. Dengan mengenali, mengembangkan, dan menggunakan kelebihan kita, kita menjadi saksi hidup kasih karunia Allah di dunia ini. Tuhan telah memberikan kita semua yang kita butuhkan untuk berkembang; tugas kita adalah menggali, merawat, dan memberdayakan kelebihan tersebut demi tujuan yang lebih besar.

KONTEN POPULER

Latest articles

Find local girls tonight for enjoyable and exciting dating adventures

Find local girls tonight for enjoyable and exciting dating adventuresIf you're looking for per...

Mengenali Yesus yang Bangkit dalam Suara Kasih-Nya

Pada hari Selasa, 22 April 2025, umat Wilayah Rohani Sta. Lucia berkumpul dalam suasana...

The great things about dating a bisexual girl

The great things about dating a bisexual girlThere are advantages to dating a bisexual...

Find your perfect bdsm dating partner

Find your perfect bdsm dating partnerFinding your perfect bdsm dating partner may be a...

More like this

Mengikuti Yesus di Dunia Digital

Di era digital ini, kehidupan manusia semakin dipengaruhi oleh teknologi. Media sosial, internet, dan...

Karakteristik Murid Kristus

Setiap orang yang mengaku sebagai murid Kristus harus menunjukkan sikap dan tindakan yang mencerminkan...

Kasih yang Membawa Sukacita

Kasih Sebagai Sumber Sukacita Kasih adalah anugerah terbesar yang Tuhan berikan kepada kita. Dalam 1...