BerandaBerita KomsosMerenungkan Ciptaan dan Tanggung Jawab Kita sebagai Umat Tuhan

Merenungkan Ciptaan dan Tanggung Jawab Kita sebagai Umat Tuhan

Published on

spot_img
IMG 20250326 WA0008

Manado, 18 Maret 2025 – Wilayah Rosari Bunda Maria kembali menggelar Ibadat Sabda dalam rangka Prapaskah pekan ketiga pada Selasa, 18 Maret 2025. Ibadat berlangsung di kediaman Keluarga Liwu-Mamarimbing dengan dihadiri oleh 21 orang umat, dipimpin oleh Ibu Debby Go.

Suasana ibadat terasa penuh khidmat dan kekeluargaan, dimulai dengan doa pembukaan dan nyanyian pujian. Tema renungan kali ini diambil dari bacaan Kitab Suci Kejadian 1:11-13, yang menceritakan penciptaan tumbuh-tumbuhan pada hari ketiga penciptaan dunia oleh Tuhan.

Dalam bacaan ini, Tuhan berfirman:”Biarlah bumi menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji di bumi. Maka jadilah demikian.”

Bumi kemudian mulai menumbuhkan segala jenis tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan yang berbuah sesuai dengan jenisnya. Penciptaan ini menggambarkan awal kehidupan di bumi, saat segala sesuatu yang diciptakan Tuhan menjadi sumber makanan dan kelangsungan hidup manusia dan makhluk lain.

Dalam konteks ini, tumbuh-tumbuhan menjadi simbol dari kehidupan yang berkelanjutan dan pertumbuhan yang berkesinambungan. Tuhan, dalam kebaikan-Nya, menyediakan segala yang dibutuhkan manusia dan makhluk hidup lain untuk bertahan hidup. Tumbuh-tumbuhan yang dihasilkan oleh bumi ini tidak hanya menjadi sumber makanan, tetapi juga menjadi pengingat akan tanggung jawab kita untuk menjaga dan merawat ciptaan-Nya.

Sebagai umat beriman, kita dipanggil untuk merenungkan tanggung jawab kita atas alam semesta yang Tuhan percayakan kepada kita. Tuhan menciptakan dunia ini dengan begitu sempurna dan seimbang. Setiap ciptaan-Nya, dari yang terbesar hingga yang terkecil, memiliki peran penting dalam menjaga harmoni alam. Namun, di tengah kemajuan zaman, sering kali manusia lupa bahwa kita adalah pelayan dari ciptaan Tuhan, bukan pemiliknya.

Kerusakan alam yang terjadi saat ini, seperti perubahan iklim, pencemaran lingkungan, dan deforestasi, menjadi bukti bahwa kita belum sepenuhnya menjalankan tanggung jawab kita. Bacaan ini mengingatkan kita akan panggilan untuk menjaga alam, karena tanpa alam yang lestari, kita juga akan kehilangan sumber kehidupan kita. Seperti pohon yang ditanam dan dirawat dengan baik akan menghasilkan buah yang melimpah, demikian juga alam akan memberi kembali kepada kita jika kita merawatnya dengan baik.

Tumbuh-tumbuhan yang diciptakan Tuhan juga dapat kita lihat sebagai gambaran pertumbuhan iman. Sama seperti pohon yang membutuhkan air, tanah subur, dan sinar matahari untuk tumbuh dengan baik, iman kita juga memerlukan nutrisi rohani untuk bisa tumbuh dan berbuah. Nutrisi ini bisa kita dapatkan melalui doa, membaca Kitab Suci, menerima sakramen, dan melakukan karya-karya kasih kepada sesama.

Dalam masa Prapaskah ini, kita diajak untuk memperdalam iman kita, sebagaimana kita mempersiapkan diri menyambut Paskah. Ini adalah waktu yang tepat untuk merefleksikan apakah iman kita sudah bertumbuh dengan baik atau masih terhambat oleh hal-hal duniawi. Apakah kita sudah berakar kuat dalam Tuhan, ataukah kita masih mudah goyah oleh godaan dan cobaan?

Masa Prapaskah memberikan kesempatan bagi kita untuk memperbaharui komitmen kita kepada Tuhan. Seperti pohon yang berbuah sesuai dengan jenisnya, iman yang bertumbuh dalam Tuhan akan menghasilkan buah-buah yang baik, seperti kasih, pengampunan, kerendahan hati, dan kepedulian kepada sesama. Kita diundang untuk meneladani Kristus, yang hidup dalam kasih dan pengorbanan demi keselamatan manusia.

Bacaan ini juga mengajak kita untuk memikirkan buah-buah apa yang telah kita hasilkan dalam kehidupan kita. Apakah hidup kita sudah menghasilkan buah-buah yang baik? Apakah kita sudah memberi dampak positif kepada orang-orang di sekitar kita? Seperti pohon yang berbuah, hidup kita juga diharapkan memberi manfaat bagi sesama. Buah-buah ini dapat berupa tindakan kasih, keadilan, dan kebaikan yang kita lakukan di tengah masyarakat.

Prapaskah adalah momen untuk menilai diri sendiri dan bertanya: “Apakah hidupku sudah berbuah bagi orang lain? Apakah aku sudah mencerminkan kasih Kristus dalam perbuatan sehari-hari?” Jika kita menemukan bahwa kita masih kurang dalam menghasilkan buah, inilah saatnya untuk bertobat dan meminta Tuhan menolong kita agar iman kita bertumbuh lebih kuat dan hidup kita lebih berbuah.

Bacaan dari Kejadian 1:11-13 ini mengingatkan kita akan dua hal penting: pertama, tanggung jawab kita untuk menjaga ciptaan Tuhan, dan kedua, pentingnya pertumbuhan iman kita. Sebagai umat Tuhan, kita dipanggil untuk menjaga keseimbangan alam sebagai wujud syukur atas ciptaan-Nya. Selain itu, kita juga dipanggil untuk terus menumbuhkan iman yang berbuah, menghasilkan tindakan kasih dan kebaikan kepada sesama.

Masa Prapaskah ini adalah saat yang tepat untuk memperbarui komitmen kita kepada Tuhan, baik dalam menjaga alam ciptaan-Nya maupun dalam menumbuhkan buah-buah iman yang baik. Semoga kita semua dapat menjalani masa Prapaskah ini dengan penuh kesungguhan, memperkuat iman kita, dan menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar kita.

KONTEN POPULER

Latest articles

Mengenal Hari Raya Tritunggal Mahakudus

Seperti yang kita ketahui bersama, Minggu setelah Hari Raya Pentakosta diperingati sebagai Hari Raya...

Pastor, DPP, KSB Wilroh/ Kelkat Paroki St Mikael, Tamasya

Manado - Pastor Paroki St Mikael Perkamil Manado, RD Aloisius Wenseslaus Maweikere (Wens) mengundang...

Bersinar dalam Iman, Berasa dalam Kasih

Pada hari Selasa, 10 Juni 2025, Wilayah Rohani Sta. Theresia Lisieux mengadakan Ibadat Sabda...

Resmikan Gereja Paroki St Antonius de Padua Airmadidi, Uskup: Ini Bukti Kekuatan Cinta

Uskup Keuskupan Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC meresmikan dan memberkati gedung Gereja...

More like this

Pastor, DPP, KSB Wilroh/ Kelkat Paroki St Mikael, Tamasya

Manado - Pastor Paroki St Mikael Perkamil Manado, RD Aloisius Wenseslaus Maweikere (Wens) mengundang...

Bersinar dalam Iman, Berasa dalam Kasih

Pada hari Selasa, 10 Juni 2025, Wilayah Rohani Sta. Theresia Lisieux mengadakan Ibadat Sabda...

Resmikan Gereja Paroki St Antonius de Padua Airmadidi, Uskup: Ini Bukti Kekuatan Cinta

Uskup Keuskupan Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC meresmikan dan memberkati gedung Gereja...