Pastor Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta GPI Pst. Johanis Josep Montolalu Pr., mengajak umat untuk meneladani kesederhanaan Santa Helena. Hal itu diungkapkannya saat perayaan pesta pelindung umat Wilayah Rohani Santa Helena, Minggu (18/08/2024).
“Santa Helena adalah sosok yang lahir dari keluarga sederhana, putri dari seorang pengusaha penginapan yang kemudian menikah dengan seorang prajurit Romawi. Hidupnya awalnya tampak biasa, tetapi kemudian ia mengalami nasib yang tidak terlalu mujur ketika suaminya meninggalkannya demi ambisi politik untuk mendapatkan jabatan lebih tinggi dan menikah dengan wanita lain. Namun, kisah Helena tidak berakhir dengan kesedihan. Saat putranya, Konstantinus Agung, naik takhta sebagai kaisar, ia mengembalikan kehormatan ibunya. Bahkan mengabadikan namanya di mata uang koin sebagai simbol keabadian dan penghargaan yang bersinar,” papar Pastor John.
Lanjutnya Santa Helena menjalani hidupnya dengan penuh kesederhanaan dan penerimaan. Ketika ditinggalkan oleh suaminya, ia tidak berusaha mencari popularitas atau mengangkat namanya sendiri. Ia tetap menjalani hidupnya dengan tenang, tanpa ambisi yang berlebihan. Ketika putranya menjadi kaisar, Helena juga tidak mencari keuntungan pribadi. Kehormatan yang ia terima datang dari orang-orang di sekitarnya yang melihat ketulusan dan kekuatannya.
“Kisah Helena ini mengajarkan kita tentang pentingnya dukungan dan doa dalam hidup. Sama seperti Helena yang diharumkan oleh putranya dan didukung oleh orang-orang di sekitarnya, kita juga membutuhkan dukungan dari komunitas dan pengakuan akan kelemahan kita di hadapan Tuhan. Dalam konteks iman, kita tidak hanya mengandalkan diri sendiri, tetapi juga berdoa dan mencari perlindungan melalui Santo atau Santa pelindung yang dipercayakan kepada kita oleh Tuhan,” sebut Pastor John.
Menurutnya, kepemimpinan yang sejati, seperti yang ditunjukkan oleh Helena dan dicontohkan oleh ketua wilayah bapak Noldy Rondonuwu dalam komunitas, bukanlah tentang pengetahuan atau keterampilan yang mumpuni. Tetapi tentang ketulusan, kerendahan hati, dan kepercayaan pada dukungan dari pengurus-pengurus dan umat. Lanjutnya, kepemimpinan yang demikian menciptakan kekuatan kolektif yang mampu menjaga cahaya iman dan membawa komunitas menuju masa depan yang lebih baik.
Dalam setiap doa, kita memohon perlindungan dari Santa Helena, mengakui kelemahan dan keterbatasan kita sebagai manusia. Dengan pengakuan ini, kita menunjukkan iman yang mendalam dan kepercayaan kepada Allah yang memberikan kita perlindungan melalui para pelindung suci-Nya.
“Satu keyakinan yang mendalam untuk kehidupan kita sebagai orang yang menyadari, kita butuh perlindungan maka dari itu kita hadirkan Santo-santa yang tentu atas nama Allah sendiri dijadikan oleh Allah untuk melindungi kita. Semua konteks perlindungan ini kita arahkan pada satu tujuan,” ungkap Pastor.
Menurutnya, pesta pelindung yang kita rayakan menjadi momen untuk memperbarui komitmen kita menjaga cahaya iman, sama seperti Helena menjaga kemuliaan namanya melalui doa dan dukungan dari orang-orang di sekitarnya.
Pesta pelindung Wilayah Rohani Santa Helena tersebut juga dihadiri para ketua wilayah rohani, DPP dan umat setempat.(Roy)