Tavano Manitik bersama Ibunya Ivana Supit
Langowan — Meski sejumlah sekolah negeri di Indonesia sudah mendapatkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebagai upaya pemerintah meringankan beban orangtua dalam menyekolahkan anaknya, namun pada kenyataannya tetap ada biaya lain yang harus dikeluarkan.
Hal tersebut menjadi tantangan bagi orangtua manapun yang berkerinduan agar anaknya tetap bersekolah sampai ke jenjang perguruan tinggi.
Hal inilah yang direfleksikan Ivana Supit, umat Wilayah Rohani St. Matius Rasul Paroki St. Petrus Langowan usai mendampingi anaknya Tavano Manitik dalam acara Graduation SMK N 1 Langowan, Selasa (21/5/2024).
Baginya, menyekolahkan anak tidak benar-benar gratis, karena banyak hal penunjang pendidikan anak yang tetap membutuhkan biaya.
“Katakanlah di sekolah semuanya gratis, namun untuk transport, perlengkapan sekolah, dan lain sebagainya itu tetap membutuhkan biaya. Saya menyadari bahwa hal seperti itu sepenuhnya adalah tanggung jawab orangtua, apapun kondisi ekonomi yang ada,” ungkapnya.
Ivana menambahkan, sukses anaknya tidak akan berhenti pada hari ini, karena atas keyakinan iman sebagai orang Katolik bahwa Tuhan Yesus dan Bunda Maria pasti menolong, maka ia akan menyekolahkan Tavano ke perguruan tinggi untuk mendalami ilmu Teknik Informatika.
“Bagi saya dan ayah Tavano, pendidikan memang membutuhkan banyak biaya apalagi di perguruan tinggi, namun hal ini tidak membuat kami menyerah. Dengan menyekolahkan anak ke jenjang yang lebih tinggi, itu akan merubah kondisi ekonomi keluarga di masa yang akan datang,” katanya.
Sementara itu, Tavano sendiri mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Tuhan atas pertolongan selama tiga tahun menjalani pendidikan di SMK N 1 Langowan.
“Terima kasih juga untuk papa, mama, opa, Oma dan teristimewa guru-guru yang sudah membentuk saya menjadi pribadi yang berilmu. Semua jasa-jasa ini dari orangtua dan guru-guru akan dijadikan motivasi untuk mengembangkan ilmu yang saya dapat,” harapnya.
(Frangki Wullur)