Rabu 11 September 2024
(1 Kor.7:25-31; Luk.6:20-26); Pekan Biasa XXIII
Siapa yang tidak mau kaya? Berharap memiliki sesuatu dan bisa hidup bahagia. Segala yang dibutuhkan ada dan tidak ada kekurangan dalam diri. Semua terpenuhi. Tetapi bagaimana jika konsep kaya itu dipandang terbalik? Bukan dipandang bahagia dengan yang dimiliki tetapi malahan disebut celaka? Bagaimana mungkin.
Ajaran Yesus hari ini menuntut bukan sebenarnya tidak boleh menjadi kaya dan bahagia di dunia ini. Melainkan belajar untuk berfokus dan mengosongkan diri dari segala hal yang dapat menjauhkan diri dari Tuhan. Kemiskinan jiwa menemukan kegembiraan dalam memiliki Tuhan sebagai harta terbesar. Kelaparan roh mencari makan dan kekuatan dalam firman dan Roh Tuhan. Kesedihan dan duka atas kehidupan menuntun pada kebebasan yang penuh sukacita dari beban rasa bersalah dan penindasan.
Ajaran Yesus seakan terbalik dari apa yang dipikirkan manusia, tetapi inilah yang menjadi tanda kemurahan hati Tuhan. Artinya berbuat adil terhadap orang yang miskin dan paling terhina. Apa yang tidak dialami oleh banyak dan dirindukan, dijawab oleh Yesus ketika mau mengosongkan diri di dalam Dia. Mari berbuat kebaikan dan menjadikan Tuhan di dalam apa yang kita miliki. Sebab di dalam Dia kita memperoleh kekuatan. (mD)
Ya Yesus, ajarilah kami untuk mengosongkan diri menghadap-Mu. Amin