Minggu 15 September 2024
(Yes. 50:5-9a; Yak. 2:14-18, Mrk. 8:27-35); Minggu Biasa XXIV
Satu hal penting dan perlu, kita dapat mengulangi, seperti yang dilakukan Petrus, bahwa dialah Mesias. Mesias dalam arti ini adalah bahwa Yesus sebagai Putera Allah akan menyelamatkan manusia dengan cara sungguh luar biasa. Dalam hidup-Nya, Yesus harus menanggung banyak penderitaan, mengalami penolakan, lalu dibunuh dan kemudian bangkit pada hari ketiga. Yesus sangat tegas menyatakan hal tersebut.
Pengakuan akan Diri Yesus sebagai Mesias berarti kita menempatkan pola pikir dan sikap hidup yang selaras dengan Allah. Allah Bapa menyelamatkan manusia melalui pribadi Yesus Putra-Nya dengan cara dan jalan berbeda dari pemikiran manusiawi. Jalan keselamatan dilalui dengan derita dan salib kematian. Totalitas cinta Allah ditunjukkan oleh Yesus dalam pemberian Diri seutuhnya.
Mengakui Yesus sebagai Tuhan penyelamat menegaskan kepada kita untuk menyatakan sikap dan tindakan yang sama seperti yang telah Yesus lakukan. Beriman kepada Yesus berarti membuat dan bertindak seperti Yesus sendiri yang telah menyembuhkan, membebaskan dan menebus dosa serta menyelamatkan kita. Dunia di mana kita berpijak menjadi ladang bagi warta iman dan pewujudannya dalam sikap dan perbuatan bagi sesama dan alam sekitar.
Setiap orang kristiani mengimani bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias. Tuhan Yesus ingin agar kita tidak berhenti untuk memuji dan menyembah-Nya saja. Tetapi kita diajak untuk mengikuti semua teladan-Nya. Tuhan Yesus meminta kita untuk menyangkal diri kita yang cenderung angkuh dan sombong, berjuang untuk memikul salib dan mengikuti Tuhan Yesus.
Ya Yesus, jadikanlah hati kami seperti hati-Mu. Amin