Senin 2 September 2024
(1 Kor.2:1-5; Luk.4:16-30); Pekan Biasa XXII
Ada pernyataan yang mengingatkan, “tampillah sebagaimana adanya kamu, jangan gila hormat.” Pernyataan ini sebenarnya mau mengingatkan agar tampil dan bertindak setulus-tulusnya bukan untuk dipuji orang apalagi hanya untuk mencari kehormatan. Bukan tampil sebagai pribadi yang ingin diagungkan.
Hari ini Yesus tampil sebagaimana tugas perutusan yang ia terima. Ia hadir di tengah-tengah orang sekampung halamannya dan tetap mengajar. Meskipun banyak muncul pertentangan di antara mereka tetapi semua itu tidak menyurutkan semangat Yesus untuk menjalankan tugas perutusannya. Yesus sendiri menyadari dengan perkataannya, “Sungguh, tiada nabi yang dihargai di tempat asalnya.”
Meskipun demikian Yesus sedikit pun tak gentar dengan apa yang menjadi respons mereka termasuk penolakan terhadap-Nya. Yesus tampil sebagai pribadi yang membawa kabar keselamatan untuk semua orang. Tanpa untuk mencari pujian apalagi untuk mencari kehormatan atas banyak mukjizat yang telah Ia lakukan. Tetapi semua mukjizat dan pengajaran-Nya semata-mata untuk memperluas Kerajaan Allah.
Mari kita meneladan dari sikap Yesus yang tetap setia pada kehendak Allah. Belajar dari Yesus yang tidak gila hormat atas apa yang telah Ia lakukan. Segala perbuatan baik yang telah dilakukan semata-mata untuk keselamatan banyak orang. Mari kita juga berani berkorban untuk orang lain, bukan untuk mendapat pujian dan kehormatan tapi untuk kesatuan sebagai saudara. Saudara yang saling peduli dengan tulus. (mD)
Ya Yesus, ajarilah kami melakukan karya baik dengan tulus tanpa pamrih. Amin