Sabtu 12 Oktober 2024
(Gal.3:22-29; Luk.11:27-28); Pekan Biasa XXVII
Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Ungkapan ini menggambarkan betapa pentingnya didikan dari orang tua terhadap anak-anaknya. Didikan mereka menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya. Demikian juga Yesus yang lahir dan bertumbuh secara manusiawi dari pribadi atau sosok orang tua dalam keluarga. Meskipun kausa Allah menyertainya namun peranan dari Maria dan Yosep juga sangat penting.
Bacaan hari ini mengisahkan tentang seorang perempuan dari antara orang banyak memuji Bunda Maria karena telah mengandung dan menyusui Yesus. Ucapan ini menunjukkan penghargaan yang besar terhadap peran seorang ibu yang telah melahirkan Sang Juru Selamat. Namun, jawaban Yesus seolah membawa kita ke dalam pemahaman yang lebih dalam tentang apa artinya menjadi berbahagia di hadapan Allah.
Yesus dengan lembut mengarahkan perhatian kita kepada hal yang lebih penting dari sekadar hubungan darah, yaitu mendengarkan dan memelihara firman Allah. Ia menegaskan bahwa kebahagiaan sejati bukan hanya berasal dari status atau peran tertentu, melainkan dari hati yang terbuka dan setia pada firman Tuhan. Mendengarkan firman Allah berarti memberikan waktu untuk berdiam diri dan membiarkan firman-Nya masuk ke dalam hati kita, sementara memelihara firman berarti hidup sesuai dengan ajaran-Nya setiap hari.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, tantangan untuk mendengarkan dan memelihara firman Tuhan begitu nyata. Dunia sering kali menawarkan banyak hal yang mengalihkan perhatian kita. Namun, Yesus mengundang kita untuk menemukan kebahagiaan sejati dengan tetap setia pada firman-Nya. Mari kita mohon rahmat agar setiap hari kita semakin mampu mendengarkan suara Tuhan dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya, sehingga kita dapat mengalami sukacita yang sejati dan abadi. (mD)
Ya Yesus, berkatilah ayah dan ibu yang telah merawat dan mendidik kami. Amin