Rabu 16 Oktober 2024
(Gal.5:18-25; Luk.11:42-46); Pekan Biasa XXVIII
Menjalani hidup dengan seimbang. Hal ini dimaksudkan tidak ada yang berlebihan dan mengabaikan unsur yang lain. Dengan kata lain apa yang dikatakan harus seimbang dengan apa yang dilakukan. Hal ini diperlukan sebab perjalanan hidup haruslah selaras antara perkataan dan perbuatan.
Injil hari ini mengisahkan kritik terhadap orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat atas perbuatan yang mereka lakukan. Yesus memberikan teguran keras sebab apa yang mereka lakukan tidak sama dengan yang mereka katakan atau terkadang tidak melakukan apa yang mereka katakan. Bahkan dikatakan, “Celakalah kalian, sebab kalian membayar persepuluhan dari selasih, inggu, dan segala jenis sayuran, tetapi kalian mengabaikan keadilan dan kasih Allah.”
Kata Yesus itu menggambarkan bahwa perbuatan mereka cenderung hanya memikirkan diri sendiri. Memikirkan kemewahan sendiri, mementingkan popularitas pribadi, dipandang baik, namun tidak pada kenyataannya. Hal itu hanya untuk dipandang dan dihormati oleh orang lain. Yesus mengecam keras perbuatan mereka sebab seharusnya hidup bersama diimbangi dengan kepedulian dan belas kasih seperti belas kasih Allah kepada manusia. Perlu diimbangi dengan perbuatan baik sebagai bukan nama pribadi yang dihormati namun keagungan Allah yang menggerakkan.
Mari terus berusaha untuk berbuat baik bukan untuk mengangkat nama pribadi, bukan untuk dilihat dan dihormati orang, bukan untuk mengejar kehormatan tetapi untuk kemuliaan Allah. Kebaikan-Nya atas manusia dan pengorbanannya untuk manusia, itulah teladan hidup yang baik. Semoga kita tidak pernah jemu berbuat baik. (mD)
Ya Yesus, semangatilah kami dengan kasih-Mu untuk selalu berbuat baik. Amin