Selasa 22 Oktober 2024
(Ef.2:12-22; Luk.12:35-38); Pekan Biasa XXIX
Menjelang perayaan besar baik keagamaan maupun sosial, selalu diadakan penjagaan yang ketat di tempat perayaan. Tujuannya sudah pasti agar kegiatan boleh berlangsung baik tanpa ada orang-orang jahat yang mengganggu. Namun bagaimana jika tidak? Kekhawatiran pasti ada dan berharap tidak terjadi hal buruk.
Injil hari ini mengajak kita bersama untuk senantiasa selalu berjaga-jaga, bukan hanya ketika moment penting yang akan dihadapi tetapi setiap saat. Berjaga-jaga sebagai bentuk antisipasi sekaligus persiapan dalam menghadapi sesuatu. Ketika berjaga-jaga maka ada persiapan yang dilakukan, sehingga ketika terjadi sesuatu dapat bisa diatasi. Maka mereka yang siap sedia dalam hidupnya atau selalu berjaga-jaga adalah orang yang berbahagia. Sebab tidak ada kekhawatiran dalam diri atas apa yang akan dihadapi.
Yesus menegaskan, “Berbahagialah hamba yang didapati tuannya sedang berjaga-jaga.” Kebahagiaan adalah buah dari kesiap sediaan. Karena itu hendaklah kesiap-sediaan selalu menjadi semangat dalam menjalani setiap tanggang jawab hidup. Selalu berjaga-jaga atas apa yang akan dihadapi. Intinya persiapan dalam diri sangat menentukan. Percumalah ketika berjaga-jaga tetapi tidak mempersiapkan apa yang harus ada. Berjaga-jaga hanya duduk diam dengan kosong, maka ketika hal terduga terjadi maka pasti akan kebingungan. Mari membangun dalam diri persiapan yang baik atas peristiwa penting yang akan kita hadapi hari ini sebagai bentuk kesiap sediaan, sebagai bentuk kita selalu berjaga-jaga atas peristiwa yang akan kita hadapi. (mD)
Ya Yesus, jauhkanlah ketakutan dan keragu-raguan dalam diri kami. Amin