Kamis 24 Oktober 2024
(Ef.3:14-21; Luk.12:49-53); Pekan Biasa XXIX
Tidak semua tindakan baik yang kita lakukan diterima dan dipuji orang. Terkadang kebaikan kita mendapat pertentangan dari orang lain dengan rupa-rupa alasan. Orang-orang baik sering dikucilkan dan dianggap naif karena mereka dapat mengontrol diri dan tidak tergiur dengan rupa-rupa godaan-godaan duniawi.
Hari ini Yesus memberi pesan yang mungkin lain dari harapan pendengaran kita. Yesus sendiri datang membawa pertentangan, dan bukan damai. Apakah Yesus memang menginginkan kita semua mengalami pertentangan bukan damai? Bukankah Yesus selalu menyerukan damai tetapi kini bukan damai? Apakah Yesus menyangkal kehadirannya sendiri? Pertentangan yang dimaksudkan Yesus adalah tentang kehadiran diri dengan beragam tawaran duniawi, dengan tawaran yang disampaikan oleh Yesus. Tawaran yang di dalamnya berisikan kemewahan dan kemegahan, tawaran yang berisikan banyak kesenangan, dengan tawaran yang dibawa oleh Yesus tentang penyangkalan diri untuk menjadi pengikutnya yang sejati.
Hal ini sangat bertentangan dengan cara hidup manusiawi, sebab tidak ada orang yang suka dan mau menderita, susah dan kesulitan. Namun Yesus mengingatkan akan spirit kehadiran-Nya jauh dari apa yang dipikirkan dan dirasakan manusia saat ini yakni tentang kehidupan kekal. Kehidupan yang di dalamnya ada kedamaian dan bahagia.
Maka Yesus menyebut kehadiran-Nya di dunia ini tidak akan dipandang sebagai damai sebab banyak orang mengalami ancaman. Yang dimaksudkan Yesus adalah damai dalam Kerajaan Surga. Yesus hendak meluruskan kehidupan orang-orang yang larut dengan beragam tawaran dunia ini. Waktu membuktikan bahwa Yesus dan ajaran-Nya membuka mata dunia akan betapa besar kasih Allah bagi dunia ini dan betapa kita akan terpecah belah jika tidak hidup dalam kasih-Nya. (mD)
Ya Yesus, limpahkanlah damai-Mu dalam kehidupan kami. Amin