Selasa, 29 Oktober 2024
(Ef. 5:21-33; Luk. 13:18-21); Pekan Biasa XXX
Sebuah pohon yang besar, berawal dan bertumbuh dari benih yang kecil. Benih yang kecil mengalami proses yang panjang untuk bertumbuh dan berkembang. Benih itu harus disiram, dipupuk, dijaga, dan dirawat. Sama halnya dengan adonan yang mengembang, berawal dari ragi yang diaduk dan dicampurkan dengan terigu. Ragi yang halus memberikan bentuk yang lebih besar daripada bentuk awalnya. Artinya, sesuatu yang tampaknya kecil dan halus jika dilihat secara mata manusiawi tidaklah selalu demikian, tetapi pada waktunya memberikan hasil yang besar melalui proses.
Bacaan Injil hari ini mengisahkan Kerajaan Allah seumpama biji sesawi dan ragi. Perumpamaan ini mengajak kita untuk tidak pesimis bila melihat sesuatu yang kecil. Malah Injil hari ini mengajak kita untuk selalu memulai dari yang kecil, sebab sesuatu yang besar pastilah bermula dari yang kecil. Demikianlah hidup beriman kita, jika perlahan-lahan terus kita pelihara, misalnya mulai dengan hal-hal sederhana, yakni berdoa sebelum dan sesudah kegiatan. Tentu hidup beriman kita dapat terus bertumbuh dan berkembang, apalagi didasarkan dan bertumpu pada Yesus.
Sama halnya dengan Gereja, yang pada mulanya adalah gereja dan umat kecil, tetapi karena semangat dan iman kokoh yang didasarkan pada Yesus, maka gereja itu tetap bertahan dan mengalami perkembangan yang pesat dan besar hingga saat. Gereja kokoh, tetap dan terus ada. Untuk itu melalui bacaan hari ini kita diajak, jangan pernah takut untuk memulai sesuatu dari yang kecil, sebab hal-hal yang besar bermula dari awal yang kecil dan sederhana. (egs)
Ya Tuhan, bantulah kami supaya dapat selalu melangkah dari hal-hal yang kecil. Amin.