Kamis 3 Oktober 2024
(Ayb.19:21-27; Luk.10:1-12); Pekan Biasa XXVI
Apa jadinya jika dalam sebuah perusahaan tidak ada pekerja? Sudah pasti pekerjaan akan terhambat dan lambat. Kurangnya pekerja menjadi kelemahan untuk sebuah kemajuan. Demikian juga tugas perutusan sebagai murid Yesus diingatkan hari ini. Bahwa Tuaian memang banyak tetapi pekerja sedikit. Kita diajak berefleksi tentang tujuan tugas perutusan kita.
Injil hari ini mengajak kita untuk merenungkan misi perutusan yang Yesus berikan kepada para murid-Nya. Tuhan mengutus tujuh puluh dua murid untuk pergi ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Ini adalah panggilan untuk berpartisipasi dalam karya keselamatan Allah. Namun, Yesus menyadari bahwa meskipun tuaian banyak, pekerja yang diutus masih sedikit. Ia mengajak kita untuk berdoa kepada “Tuan yang empunya tuaian” agar semakin banyak orang bersedia menjadi pekerja di ladang-Nya. Ini adalah undangan bagi kita semua untuk terlibat dalam pelayanan, menyebarkan kabar sukacita, dan mewartakan kasih Tuhan kepada sesama.
Yesus memberikan petunjuk jelas kepada para murid bahwa misi ini tidak akan mudah. Mereka diutus “seperti anak domba di tengah-tengah serigala,” yang berarti mereka akan menghadapi tantangan, kesulitan, bahkan penolakan. Namun, Yesus meminta mereka untuk tidak membawa pundi-pundi, bekal, atau kasut, melambangkan ketergantungan penuh kepada penyelenggaraan Tuhan. Kita diajak untuk percaya bahwa dalam setiap tantangan hidup dan pelayanan, Tuhan akan mencukupi segala kebutuhan kita. Kuncinya adalah kesetiaan dalam menjalankan misi dengan hati penuh damai, memberikan salam damai kepada siapa pun yang kita jumpai.
Kemudian Yesus mengingatkan bahwa tanggung jawab kita adalah mewartakan bahwa “Kerajaan Allah sudah dekat.” Bukan tugas kita untuk memaksa orang menerima pesan itu, tetapi kita dipanggil untuk menjadi saksi kasih dan kebenaran-Nya. Jika kita diterima, kita harus bersyukur dan membawa kesembuhan, baik secara fisik maupun rohani. Namun, jika kita ditolak, kita tetap melangkah dengan hati yang damai, menyerahkan segalanya kepada Tuhan, sembari tetap menyadari bahwa Kerajaan-Nya terus hadir dan berkembang. Maka, marilah kita terus setia dalam perutusan kita, menjadi saksi yang hidup dari kasih Tuhan, serta membawa damai dan sukacita ke mana pun kita pergi. (mD)
Ya Yesus, kuatkanlah kami untuk mengemban tanggung jawab menjalankan tugas perutusan kami. Amin